INDOSPORT.COM - Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) olahraga cabang atletik harus terganggu. Tidak maksimalnya latihan ini dikarenakan bergulirnya kompetisi sepak bola Liga 1 2019.
Stadion Madya yang biasanya digunakan untuk latihan cabang olahraga atletik harus terbagi penggunaannya oleh klub sepak bola Indonesia, Bhayangkara FC.
Penggunaan oleh klub sepak bola Liga 1 itu mengakibatkan Pelatnas untuk para atlet jelang SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade 2020 tidak maksimal.
"Selama ini, kita selalu latihan di Stadion Madya. Kalau stadionnya digunakan, pasti akan mengganggu jadwal latihan kita," ujar Sekjen Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, dilansir laman berita Antara.
Hal ini pun membuat pihak PASI harus mengalah dan mencari solusi tempat lain untuk digunakan sebagai tempat latihan para atlet. Salah satu tempat itu ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), DKI Jakarta.
"Solusinya, yaitu berlatih di Stadion Utama GBK. Tapi prosesnya tidak gampang, misal hari ini lapor, lalu besok latihan, tidak semudah itu. Selain itu Stadion ini kabarnya hanya bisa digunakan sore hari saja," tambah Tigor.
Buntut penggunaan Stadion Madya untuk latihan Bhayangkara FC dikarenakan kandang mereka yakni Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sedang direnovasi hingga bulan Agustus 2019 mendatang.
Pihak PASI sebenarnya juga memiliki cadangan stadion lain yakni Stadion Patriot Chandrabaga. Sayang, lagi-lagi tempat ini juga sering digunakan latihan klub sepak bola lainnya.
Tak pelak hal ini membuat latihan yang akan dijalani para atlet Tanah Air menjadi agak terganggu. Apalagi ajang kompetisi olahraga SEA Games akan dimulai dalam waktu dekat.
Salah satu atlet lari kebanggaan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, juga kesulitan melanjutkan latihan karena terkendala masalah penggunaan stadion ini. Hingga berita ini diturunkan pihak PASI masih mencoba mencari solusi terbaik.