In-depth

Mengapa Tuan Rumah SEA Games Selalu Berpeluang Jadi Juara?

Kamis, 5 Desember 2019 15:41 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Wikipedia
Logo SEA Games 2019. Copyright: © Wikipedia
Logo SEA Games 2019.

INDOSPORT.COM – Fenomena tuan rumah SEA Games selalu mendapatkan peluang besar jadi juara umum memang sudah bukan menjadi rahasia umum.

Meski tak selalu tuan rumah yang meraih juara umum, namun hal ini cukup sering terjadi setidaknya sejak tahun 2001 silam.

Mulai dari SEA Games 2001 hingga 2007, tim tuan rumah berhasil keluar sebagai juara umum. Malaysia lebih dulu memulai tradisi ini saat menjadi tuan rumah pada edisi 2001 silam.

Negeri Jiran saat itu berhasil mengalahkan mengungguli Thailand dalam perebutan medali emas terbanyak. Ia sukses mempersembahkan 111 medali emas, 75 perak, dan 85 perunggu.

Tradisi itu berlanjut ke tangan Vietnam, yang dipercaya menyelenggarakan SEA Games 2003. Mereka mendadak gemilang dengan torehan 158 medali emas.

Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang diraih Vietnam di SEA Games 2001 di Malaysia. Saat itu mereka bahkan hanya mampu membawa pulang 33 medali emas saja.

Filipina juga ikut memperkuat pandangan masyarakat atas fenomena tim tuan rumah yang memiliki peluang besar menjadi juara. Pada SEA Games 2005, Filipina berpesta di rumahnya sendiri.

Negeri Mutiara Laut Orien tersebut sukses mempersembahkan 112 medali emas, 85 medali perak, dan 93 perunggu (total 290 medali). Itu berbanding terbalik pada edisi sebelumnya.

© youtube
Cabang Olahraga Arnis. Copyright: youtubeCabang Olahraga Arnis.

Pada SEA Games 2003 di Vietnam, Filipina hanya mampu meraih 48 medali emas, 54 perak, dan 75 perunggu. Bahkan mereka tak masih dalam daftar tiga besar klasemen akhir SEA Games 2003.

Tradisi ini berakhir di tangan Thailand. Dominasi Thailand di SEA Games membuat mereka meraih juara umum secara beruntun pada 2007 (Thailand tuan rumah) dan 2009 (Laos tuan rumah).

Indonesia kembali mengingatkan tradisi tersebut saat ditunjuk sebagai tuan rumah SEA Games 2011 lalu. Saat itu, Indonesia sukses menyumbangkan 182 medali emas, 151 perak, dan 143 perunggu.

Terakhir, Malaysia juga merasakan ‘nikmatnya’ menjadi tuan rumah SEA Games pada 2017 lalu. Mereka dinobatkan sebagai juara usai menyabet 145 medali emas.

Sepertinya, tradisi tuan rumah mendominasi kembali berlanjut pada edisi SEA Games 2019 ini, di mana Filipina masih memuncaki klasemen dengan torehan 57 medali emas, 43 perak dan 24 perunggu (masih bias bertambah).

Misteri tuan rumah yang selalu berpeluang menjadi juara SEA Games sendiri memang masih belum bisa ditemukan jawaban konkretnya.

Akan tetapi jika melihat SEA Games 2019 ini, faktor cabor baru yang diusulkan tuan rumah, sedikit menjawab misteri ini.

Pada edisi kali ini, Filipina menghadirkan cabor Arnis. Cabor tersebut menjadi yang paling banyak menghasilkan medali emas untuk atlet tuan rumah, yakni 14 medali emas.

Arnis sendiri merupakan salah satu seni bela diri yang berasal dari Filipina. Cabor ini mempelajari senjata dan tangan kosong yang bersadar pada seni bela diri tongkat.

Wajar jika pada cabor Arnis ini, kontingen Filipina memiliki peluang yang sangat besar untuk mempersembahkan medali emas di SEA Games 2019.