INDOSPORT.COM - Ada 'hikmah' tersendiri bagi para atlet difabel Indonesia khususnya Sumatra Utara (Sumut) karena ASEAN Para Games 2020 Filipina diundur.
Seperti diketahui, pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara untuk atlet-atlet difabel, ASEAN Para Games, di Filipina diundur. Seyogianya, acara tersebut bakal digelar pada 18-24 Januari ini, kemudian diundur menjadi 20-28 Maret 2020.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Sumut, Alan Sastra Ginting, mengatakan bahwa pengunduran ASEAN Para Games 2020 bukan menjadi masalah yang besar bagi para atlet.
"Sisi positifnya para atlet yang tengah menjalani program Pelatnas dapat kembali berlatih, dan membenahi kekurangan masing-masing. Jadi maksimalnya dua bulan kami bisa persiapkan diri lah lebih matang lagi," ujarnya Senin petang (13/01/20).
"Namun karena ditunda, program latihan diubah lagi. Tadi harusnya sudah di pra-kompetisi jadi balik lagi ke (pelatihan) khusus," tambah atlet NPC Sumut peraih 2 emas ASEAN Para Games 2017 ini.
Lebih lanjut kata Alan, dalam program khusus Pelatnas, para atlet kembali digembleng kualitas fisiknya agar tetap terjaga. Menurut atlet lempar cakram ini, dengan menjalani latihan fisik secara kontinu akan turut berpengaruh bagi peningkatan daya tahan atlet.
"Di program khusus dipoles lagi fisik dan power. Ada 12 pos uji fisik seperti Bleep test, lari, serta medicine ball. Kalau untuk atlet lempar bagaimana supaya kestabilan melempar dalam pertandingan itu, jangan sampai turun makanya diolah fisiknya lagi," ungkapnya.
"Semua atlet tetap semangat berlatih. Teman-teman pun ingin mengibarkan bendera merah putih di arena ASEAN Para Games 2020 di Filipina nanti," tutup atlet peraih Asian Para Games 2018 itu.
Alan berharap para atlet Pelatnas khususnya asal Sumut bisa terus semangat dan berlatih keras sebelum berlaga. Selain itu, dengan diundurnya pesta olahraga ini, dia mendorong para atlet harus bisa semakin maksimal mempersiapkan dirinya masing-masing.