INDOSPORT.COM - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua yang rencananya berlangsung 20 Oktober hingga 2 November kemungkinan besar ditunda karena pandemi virus corona.
Hasil rapat bersama antara Komisi X DPR RI dan Menproa Zainudin Amali memutuskan penundaan multievent olahraga terbesar di Indonesia.
KONI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan waktu ideal pengganti sekitar Maret atau April 2021. Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto menjelaskan faktor utama pemilihan bulan tersebut.
"Asumsi kami pada awal Januari atau Februari 2021 anggaran daerah belum cair. Diperkirakan baru cair pada akhir Maret atau April," kata Djoko Pekik, Rabu (16/04/20).
Perihal program Puslatda PON XX, dirinya memastikan hal ini akan tetap berjalan hingga tahun 2021. Walaupun saat ini anggaran yang telah dipersiapkan hanya tersedia hingga Oktober 2020. Pihaknya tentu akan segera melakukan rasionalisasi anggaran, sehingga dapat dipergunakan hingga Desember 2020.
Sementara untuk anggaran akomodasi PON tahun 2020, akan dialihkan untuk pengadaan peralatan dan program Puslatda PON XX di tahun 2021. Sedangkan akomodasi PON XX Tahun 2021 akan diajukan kembali di tahun tersebut.
Sebagai informasi pada tahun 2020 ini, KONI DIY mendapatkan anggaran dana hibah dari Pemda DIY sekitar Rp 29 miliar. Dari Rp. 29 miliar tersebut, sekitar 75 persen dipergunakan untuk persiapan hingga keberangkatan untuk mengikuti PON XX Papua.
"Prinsip Puslatda tetap berjalan, tentu dengan merasionalkan anggaran. Dan namanya Puslatda itu tidak boleh di-cut secara tiba-tiba karena terkait dengan pencapaian prestasi puncaknya. Juga dari aspek training tidak mungkin yang namanya Puslatda itu berhenti," ujar dia.
Dalam hal ini, pihaknya juga menggandeng pengurus daerah cabang olahraga (pengda cabor) terkait untuk memastikan latihan dapat terus berjalan. Seperti yang diketahui, ada 141 atlet dan 54 pelatih dari 19 cabor / 24 subcabor yang masuk dalam SK Puslatda PON XX Papua Tahun 2020.