INDOSPORT.COM – Kabar duka kembali menyelimuti dunia olahraga. Kali ini bintang triathlon Korea Selatan, Choi Suk-hyeon dilaporkan telah mengakhiri hidupnya karena tindak kekerasan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pelatihnya.
Choi dikabarkan telah meminta bantuan dan melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh pelatihnya tersebut pada banyak institusi publik yang berada di Korea Selatan. Namun, permintaan tolong yang dilontarkan oleh Choi sama sekali tak digubris.
Tindak kekerasan yang berupa fisik dan verbal tersebut dilakukan oleh pelatihnya selama bertahun-tahun. Dan selama bertahun-tahun tersebut pula Choi harus memendam semuanya sendirian, setelah usahanya untuk melaporkan kejadian ini tak ditanggapi oleh pihak yang berwenang.
Dilansir dari Rappler, Choi ditemukan tewas di asrama tim triathlon yang terletak di Busan. Atlet yang baru berusia 22 tahun ini adalah peraih medali perunggu dalam kejuaraan junior triathlon Asia yang diadakan di Taipei tahun 2015 lalu.
Choi adalah salah satu atlet triathlon terbaik yang dimiliki oleh Korea Selatan. Dirinya tercatat selalu berada di peringkat 10 besar dan termasuk ke dalam golongan atlet unggulan Korea Selatan yang selalu dibawa di Olimpiade musim panas dan musim dingin.
Bukti-bukti kekerasan yang dilakukan oleh pelatihnya dikabarkan terekam dalam kumpulan audio yang dibikin oleh Choi. Selain itu, bukti-bukti tersebut juga kabarnya dapat dibaca dengan jelas dalam jurnal pribadinya.
Ini bukan kali pertama atlet Korea Selatan dilaporkan mengalami tindak kekerasan. Tahun lalu, peraih medali emas di cabang olahraga short track speed skater, Shim Suk-hee menyatakan pada publik jika dirinya mengalami pelecehan seksual yang diikuti oleh tindak kekerasan selama berulang kali yang dilakukan oleh bekas pelatihnya.
Atas pernyataannya tersebut, bekas pelatih Shim Suk-hee diketahui hanya mendekam di penjara selama 10 bulan saja. Waktu yang singkat untuk luka yang dalam yang ditorehkan pada salah satu atlet terbaik Korea Selatan itu.