INDOSPORT.COM - Miguel Angel dan Rafael Nadal adalah salah satu bagian keluarga olahragawan yang begitu masyhur di Spanyol.
Selama ini, publik mengenal Rafael Nadal sebagai petenis kebanggaan Negeri Matador, yang memulai debutnya di Wimbledon pada tahun 2003.
Tidak tanggung-tanggung, ia adalah pemain termuda yang berhasil meraih putaran ketiga turnamen sejak Boris Becker pada 1984. Ya, usianya masih 17 tahun kala itu.
Belum banyak yang mengelu-elukan nama Rafa pada waktu tersebut. Justru sang pamanlah, Miguel Angel Nadal, yang menjadi headline di banyak surat kabar di Spanyol.
Namun Miguel Angel bukanlah seorang petenis, melainkan pesepak bola. Ia adalah pemain yang pernah membela Mallorca dan juga Barcelona.
Lahir pada tanggal 28 Juli 1966, Miguel Angel tumbuh di keluarga yang memang menggeluti sepak bola dan tenis. Awalnya, banyak yang mengira ia akan memilih olahraga raket ketimbang si kulit bundar.
Akan tetapi, kenyataan berkata lain. Miguel Angel memilih sepak bola dan memulai kariernya bersama klub lokal, Manacor, baru kemudian pindah ke Mallorca untuk bermain bersama reserve team mereka pada tahun 1986.
Setelah berkesempatan mencicipi kompetisi bersama tim senior, Miguel Angel hijrah ke Barcelona asuhan Johan Cruyff pada tahun 1991. Di sinilah ia memenangkan trofi bergengsi, seperti LaLiga, Copa del Rey, Liga Champions (European Cup) dan lain-lain.
Perjalanan Miguel Angel Nadal bersama Blaugrana bisa dibilang cukup mengesankan. Ia menjadi starter secara reguler, mendapat amanat sebagai kapten di beberapa kesempatan, bahkan meraih hati salah satu penerus Cruyff, Bobby Robson.
Bahkan saking sukanya Robson pada Miguel Angel, ia enggan melepas pemainnya tersebut ketika Manchester United berminat mendatangkannya.
Robson tidak ingin kekuatan skuatnya melemah dan membiarkan klub lain yang mendatangkan Miguel Nadal jadi lebih kuat. Barcelona pun tidak menyerah dengan pundi uang meski klub peminat menawar dengan harga tinggi.
Ya, seperti itulah bagaimana Miguel Angel begitu dihargai di Barcelona dan jadi kesayangan pelatih. Hingga akhirnya, masanya bersama Blaugrana pun mencapai garis finis pada tahun 1999 dan ia kembali ke Mallorca.