INDOSPORT.COM - Ketua Umum KONI Sulsel, Ellong Tjandra, menyebut gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 menjadi yang paling berat dibanding edisi-edisi sebelumnya.
Berdasarkan penuturan mantan Dirut salah satu bank swasta ini, atlet Sulsel tak hanya akan melawan kontingen provinsi lain untuk mewujudukan target menembus ranking 10 besar.
Lebih dari itu, atlet Sulsel juga akan menghadapi beberapa rintangan mulai dari venue yang tersebar di beberapa daerah Provinsi Papua serta penyakit seperti malaria dan Covid-19.
Belum lagi menyoal ancaman dari kelompok bersenjata di Bumi Cendrawasih yang bisa saja mengancam keselamatan atlet dan jalannya pesta olahraga multi cabang empat tahun sekali itu.
"PON XX Papua 2021 ini terasa ngeri-ngeri sedap jika melihat kondisi terkini Papua yang agak mengkhawatirkan. Karena itu, saya berharap atlet dapat berjuang maksimal," ungkap Ellong kepada INDOSPORT, Jumat (18/12/20).
"Meski demikian, saya sendiri sangat optimis dengan jaminan keamanan dari Pemerintah Provinsi Papua dan aparat TNI-Polri dalam mengawal jalannya PON tanpa ada gangguan nanti," sambung dia.
Guna membekali kontingennya, KONI Sulsel pun telah melakukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas bagi pelatih, asisten pelatih, dan mekanik yang akan terlibat nanti.
"Sebanyak 47 pelatih, 7 asisten pelatih, dan 9 mekanik yang telah mengikuti pelatihan yang menerapkan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, memakai masker, dan lain-lain pada Selasa lalu," papar Ellong.
"Kami menghadirkan narasumber baik dari internal organisasi kami dan juga ada Robby Sudrajat dan Luky Affari dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk memberikan pelatihan," tambahnya.
KONI Sulsel sendiri telah menggenjot persiapan para atletnya di setiap cabang olahraga sejak November 2020 lalu sebelum mengikuti PON XX Papua pada Oktober 2021 mendatang.