INDOSPORT.COM – Proses persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua terhambat oleh gangguan Internet yang terjadi di wilayah tersebut.
Layanan internet PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di wilayah Jayapura, Sarmi dan sekitarnya mengalami gangguan sejak Jumat (30/4/21) malam, pukul 19.40 WIB, yang disinyalir akibat putusnya infrastruktur kabel laut Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak - Sarmi.
Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia, Pujo Pramono dalam rilisnya mengatakan untuk layanan telepon dan SMS sudah kembali normal pada hari yang sama, tepatnya pukul 22.45 WIB.
Sementara itu, untuk layanan data baik fixed maupun mobile broadband masih dalam proses pemulihan kualitas layanan secara bertahap dengan mengoptimalkan kapasitas satelit, sistem komunikasi radio IP terrestrial, dan dukungan dari infrastruktur lainnya termasuk pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura dan sekitarnya yang terdampak. Kami akan mengupayakan percepatan agar kualitas layanan bisa segera kembali normal,” ungkap Pujo.
Situasi ini cukup menyulitkan sejumlah pihak yang dalam aktivitas kesehariannya menggunakan layanan internet. Tak terkecuali dengan Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang sedang sibuk-sibuknya menyiapkan perhelatan olahraga akbar empat tahunan di Indonesia itu.
Jerry Yudianto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Papua yang juga membidangi bidang Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) PB PON, mengatakan sampai dengan saat ini proses yang tengah berjalan yakni pendaftaran entry by name.
"Untuk entry by name sebenarnya tidak begitu banyak berpengaruh karena klien pendaftar kita itu berada di luar titik gangguan (Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Sarmi). Sementara untuk server SIMPON ini kan ada di cloud yang selama bisa diakses tidak menjadi masalah, jadi semacam itu.”
“Aplikasi entry by name masih bisa berjalan karena server kita cloud. Proses entry by name itu tetap bisa berjalan karena otomatis. Itu kan pakai cloud, big data, jadi berjalan secara otomatis dengan sendirinya," jelas Jerry.