5 Teknologi Canggih yang Siap Digunakan Jelang Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

Jumat, 23 Juli 2021 16:40 WIB
Editor: Juni Adi
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020.
1. Gunakan energi terbarukan

Komite penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah berkomintmen menjadi event ini ramah lingkungan. Tak hanya soal medali yang dibuat dari barang bekas, enegri untuk kebutuhan event pun juga yang ramah lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan.

Semua listrik yang digunakan di semua tempat akan bersumber dari energi angin dan matahari untuk stadion dan wisma atlet.

2. Medali dari Ponsel Bekas

Jepang melanjutkan inovasi panitia Olimpiade Rio 2016, yangg membuat medali dari bahan daur ulang.

Mengikuti standar Komite Olimpiade Internasional, medali emas dibuat dari 6 gram emas dengan kemurnian 99,9 persen dan diekstrak tanpa merkuri.

Medali perak terdiri dari 462 gram perak dengan kemurnian 92,5 persen. Dan medali perunggu terbuat dari tembaga.

Sebanyak 30 persen perak yang digunakan merupakan hasil daur ulang dari berbagai bahan seperti piringan X-Ray (X-Ray plates), suku cadang mobil, dan lapisan kaca.

3. Taksi Swakemudi

Pemerintah Jepang telah menyediakan taksi swakemudi untuk kepentingan event Olimpiade Tokyo 2020. ZMP selaku pengembang teknologi ini sudah melakukan uji tes pada Agustus tahun lalu.

Penumpang cukup menggunakan smartphone untuk menggunakan jasa ini. Harganya sekitar 1.500 yen atau Rp197 ribu.

4. Jalan Panel Surya

Pemerintah Tokyo berencana memperkenalkan "jalan surya" yang mengumpulkan energi dari Matahari melalui panel surya yang dipasang di bawah permukaan jalan. Upaya ini bertujuan untuk mempromosikan Tokyo sebagai kota yang ramah lingkungan, baik di dalam maupun di luar negeri, menjelang Olimpiade 2020.

5. Dibantu Robot

Jepang berniat menempatkan sejumlah robot di Bandara Haneda, sebagai pintu kedatangan para tamu asing, baik para atlet atau pengunjung lainnya. Dalam rangka uji coba pada bulan Februari lalu, terdapat tujuh robot diuji dalam tiga bidang yaitu keamanan, logistik, dan penerjemah bahasa.