INDOSPORT.COM - Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 kembali menyita perhatian kali ini dalam hal pembuatan medali untuk para atlet pemenang pertandingan.
Jepang yang merupakan salah satu negara maju dengan keunggulan teknologinya, membuat medali untuk Olimpiade tahun ini dari bahan dasar barang elektronik bekas.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen Jepang untuk menggelar Olimpiade paling ramah lingkungan. Salah satu inovasinya adalah dengan membuat medali dengan cara daur ulang.
Medali sejumlah 5 ribu keping ini akan diolah dari barang-barang elektronik tak terpakai kebanyakan adalah ponsel.
Pada Februari tahun 2016 lalu, panitia Olimpiade Tokyo 2020 telah mengimbau para warganya untuk menyumbangkan barang elektronik tak terpakai ke titik-titik yang disediakan.
Panitia memperhitungkan bahwa satu keping medali membutuhkan 330 barang elektronik bekas. Jadi diperkirakan untuk membuat 5 ribu medali akan membutuhkan sekitar 8 ton ponsel bekas.
Kohmei Harada, penasihat National Institute for Materials Science dan koleganya mencari cara untuk menemukan sisa-sisa emas yang terdapat di sirkuit barang elektronik tersebut.
Emas dalam bentuk bubuk itu akan dilarutkan dan diolah untuk menyepuh medali.
Proses ini pun disebut sebagai urban mine, atau tambang dari perkotaan karena menggunakan bahan baku daur ulang dari peralatan elektronik sehari-hari.
"Penggunaan tambang urban akan menyebar luas jika medali yang telah kami buat dapat disaksikan oleh banyak audiens," kata Harada, dikutip dari Asahi Shimbun.
Selain untuk menyelamatkan bumi, aksi ini juga bertujuan untuk menghemat anggaran. Sebelumnya, medali Olimpiade Rio 2016 juga menggunakan bahan daur ulang pada 30 persen medali perak dan perunggunya.