INDOSPORT.COM - Atlet penembak jitu asal Korea Selatan, Jin Jong Ah menuding atlet Iran, Javad Foroughi, sebagai teroris usai dikalahkan di Olimpiade Tokyo 2020.
Javad Foroughi sukses menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Melihat hasil tersebut, Jin Jong Ah langsung melayangkan protes.
Pasalnya, Javad Foroughi dikabarkan menjadi bagian dalam keanggotaan milisi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Organisasi tersebut sempat dituding sebagai teroris oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 2016 silam.
Alasan itulah yang membuat Jin Jong Ah meradang. Ia kemudian tak segan untuk lapor pada Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Bagaimana teroris bisa meraih juara pertama pada olimpiade? Itu hal yang konyol. Kami menganggap pemberian medali Emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran," ujar Jong Ah dilansir Korea Times.
"Tetapi juga kehancuran bagi masyarakat internasional, dan terutama reputasi IOC. Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota lama dari IOC. sebuah organisasi teroris," sambungnya lagi.
Setelah mendapat laporan dari Jin Jong Ah, IOC memutuskan untuk melakukan penyelidikan. Sehingga medali emas milik Javad Foriughi pun terancam ditarik kembali.
Akan tetapi, setelah itu Jin Jong Ah justru dikecam banyak netizen lantaran dianggap rasis.