INDOSPORT.COM – Berpenduduk 34 ribu orang, San Marino menjadi negara terkecil yang berhasil meraih medali di Olimpiade Tokyo. Medali ini pun jadi yang pertama setelah penantian 61 tahun.
Tidak semua orang mengenal negara San Marino. Negara kecil ini terletak di sebelah utara Italia dengan luas hanya 61,2 km2, setengah dari luas kota Bogor (118,5 km2) yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia.
Nama San Marino tiba-tiba menjadi pusat perhatian ketika salah satu atletnya, Alessandra Perilli, mempersembahkan medali perunggu dalam cabang menembak nomor trap putri.
San Marino pertama kali berkompetisi di Olimpiade pada tahun 1960, ketika sembilan wakilnya turun di cabang sepeda, menembak dan gulat.
Dalam 13 kali kesempatan di Olimpiade, San Marino belum berhasil membawa pulang emas. Baru di Olimpiade Tokyo inilah, medali pertama kalinya dalam 61 tahun berhasil dimenangkan lewat Perilli.
🥉 L'hai inseguita a lungo, ci hai sempre creduto: ora la medaglia è tutta tua! #followthedream #teamsanmarino
— NOC San Marino (@NOCSanMarino) July 29, 2021
📷Mezzelani Gmt pic.twitter.com/w9GWnAa8eY
Dilansir dari New York Post, Alessandra Perilli, yang finis keempat dalam Olimpiade 2012 di London, mencapai hasil yang lebih baik dari sembilan tahun kemudian di Tokyo.
Dirinya finis di belakang peraih medali emas Zuzana Stefecekova dari Slovakia dan peraih medali perak Kayle Browning dari AS.
“Saat final itu ketika petembak kelima tak lolos, saya pikir, saya tidak mau lagi menduduki posisi keempat, jadi saya harus berhasil,” kata atlet berusia 33 tahun itu seperti dikutip Reuters.
“Ini medali pertama bagi saya dan negara saya. Kami adalah negara kecil tapi bangga sekali.”