INDOSPORT.COM - Seiring dengan semarak Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia ternyata juga memiliki potensi di cabang olahraga panjat tebing karena banyak 'spiderman' muda yang bermunculan dan berprestasi.
Cabang olahraga panjat tebing kategori speed memang tak dipertandingkan di Olimpiade 2020, namun akan dihelat di Olimpiade Paris 2024. Makanya, federasi harus mulai menyiapkan banyak atlet muda.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, memiliki rasa optimisme yang tinggi pada para 'Spiderman' Indonesia.
Secara khusus, Yenny juga mengenalkan empat nama atlet panjat tebing muda yang memiliki kualitas mumpuni, karena kiprahnya sudah diakui di kancah internasional.
Pertama, Rahmad Adi Mulyono dari Jawa Timur. Ia menorehkan sejarah sebagai juara IFSC Connected Speed Knockout yang baru pertama kali digelar pada Agustus 2020.
"Adi itu usianya baru 19 tahun dan pada Olimpiade 2024 dia masih bisa jauh dari itu (dalam berprestasi). Adi masih bisa ikut," ungkap Yenny Wahid kepada media.
Kemudian, ada dua atlet muda Indonesia yakni Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin yang mampu mencetak rekor dunia di ajang IFSC Climbing World Cup 2021 di Amerika Serikat.
Dalam ajang itu, Veddriq mencatatkan waktu 5,208 detik. Catatan ini sekaligus menjadi rekor baru setelah sebelumnya dipecahkan Kiromal Katibin di babak kualifikasi (5,258 detik), terpaut 0,050 detik.
Selain itu, ada atlet putri potensial, yakni Desak Made Rita Kusuma Dewi dari Bali. Jika disiplin berlatih sejak saat ini, bukan tidak mungkin Rita bisa menjadi yang terbaik di Olimpiade Paris 2024.
"Rita itu bisa lebih lagi prestasinya. Pada prakualifikasi angkanya nomor tiga. Kadang pas pertandingan agak enggak mujur. Tapi, secara hitungan angka dia sudah dapat waktu, sudah bisa memecahkan itu," cetusnya.