INDOSPORT.COM - Olahraga prestasi Indonesia diprediksi memiliki masa depan cerah. Chef de Mission (CdM) Indonesia di Olimpiade 2020, Rosan Roeslani mengapresiasi banyaknya atlet U-23 yang berpartisipasi.
Meski mengandalkan sederet pemain muda, Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di kancah Asia Tenggara, dengan perolehan satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Pencapaian positif ini diakui adalah buah dari regenerasi atlet yang berjalan dengan baik. Seperti misalnya medali emas, didapatkan oleh duet senior-junior, Greysia Polii (33 tahun) dan Apriyani Rahayu (23 tahun).
Kemudian, peraih medali perunggu dari cabang olahraga angkat besi, yaitu Windy Cantika Aisah baru berusia 19 tahun, dan Rahmat Erwin Abdullah berusia 20 tahun.
Di samping peraih medali, banyak pula atlet muda Indonesia yang unjuk gigi di Olimpiade Tokyo 2020. Sebut saja, atlet rowing, Mutiara Rahma Putri dan pemanah Arif Dwi Pangestu yang tercatat masih berusia 17 tahun.
Kemudian, masih ada Bagas Prastyadi (atlet panahan; 19 tahun), Azzara Permatahani (renang; 19), Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (menembak; 20), Gregoria Mariska Tunjung (bulutangkis; 21), serta Rio Waida (surfing; 21).
Dengan pengalaman di Olimpiade 2020, para atlet muda itu diharapkan bisa tampil lebih baik di Olimpiade Paris 2024 nanti, dan mendulang banyak medali.
“Apalagi, Olimpiade 2024 tersisa tiga tahun dan beberapa cabor juga sudah marak menyelenggarakan kualifikasi pada akhir tahun," ucap Rosan P. Roeslani.
"Federasi Nasional sudah harus memikirkan atlet muda ini supaya lolos kualifikasi, sehingga jumlah yang mentas di Olimpiade 2024 Paris bisa bertambah,” lanjut Rosan lagi.