INDOSPORT.COM - Pemain Paris Saint-Germain (PSG), Lionel Messi, membuat publik turut menangis bersamanya saat jumpa pers jelang kepindahan dari Barcelona.
Lionel Messi, yang sudah belasan tahun membela klub masa kecilnya, harus menelan pil pahit perpisahan yang membuat hatinya bergejolak. Air matanya pun tidak terbendung dan membuat orang-orang sekitarnya turut bersedih.
Tangisan La Pulga saat konferensi pers beberapa hari lalu, tidak dapat dipungkiri, adalah salah satu momen bersejarah yang bakal selalu dikenang dalam sejarah sepak bola dunia.
Saat itu, ia bukan hanya seorang pemain yang bakal pergi meninggalkan klub, tetapi seorang pria dewasa yang terpaksa meninggalkan tempat di mana ia tumbuh besar. Sejuta kenangan sudah ia buat di Barcelona.
“Sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal. Rasanya sudah begitu lama, sudah seperti seumur hidup saya,” ucap Lionel Messi sambil menahan haru.
“Saya tiba di sini pada usia 13 tahun dan saya sangat bangga dengan apa yang telah saya lakukan dan alami di kota ini. Saya pun berjanji akan kembali lagi ke sini, saya juga telah berjanji kepada anak-anak saya,” tambahnya.
Datang ketika usianya 13 tahun dan pergi saat ia sudah berkeluarga dan kini berusia 34 tahun. Ya, separuh hidupnya lebih ia habiskan di Barcelona.
Meski berat untuk pergi, Messi tetap harus move on dan menjalani hidup. Ia pun berterima kasih kepada setiap orang yang selama ini telah membantunya di Barcelona, termasuk rekan-rekan setimnya.
Berusaha tetap rendah hati dan penuh penghormatan ke orang-orang sekelilingnya, Messi berharap ia bisa pergi dengan catatan dan imej yang apik. Ia ingin diingat sebagai pribadi yang baik di mata orang-orang Barcelona.
Mengutarakan salam perpisahan memang bukan hal mudah. Perasaan Messi terhadap Barcelona mau tidak mau membuatnya harus menyeka air mata.
Meski sedih, tangisan Lionel Messi ini layak dikenang sebagai salah satu perwujudan rasa cinta seorang pemain terhadap klub yang telah membesarkan namanya.
Selain Messi, sejumlah atlet dunia juga pernah menangis dan air mata mereka pun dikenang sebagai salah satu momen bersejarah dalam dunia olahraga. Siapa saja?