Termasuk Messi, Ini 4 Tangisan Atlet yang Paling Menyayat Hati

Senin, 16 Agustus 2021 21:36 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Stu Forster/Allsport/Getty Images
Eks pemain Timnas Inggris, Paul Gascoigne. Copyright: © Stu Forster/Allsport/Getty Images
Eks pemain Timnas Inggris, Paul Gascoigne.
Air Mata Kesedihan Lainnya

Paul Gascoigne

Salah satu tangisan yang mungkin banyak diingat oleh publik sepak bola mungkin milik eks pemain Timnas Inggris yang fenomenal, Paul Gascoigne.

Tangisan pria yang akrab dipanggil Gazza tersebut terjadi di partai semifinal Piala Dunia 1990 kontra Jerman Barat pada tanggal 4 Juli. Semua berawal dari kartu kuning yang didapatkannya usai melanggar Thomas Berthold.

Setelah melihat wasit mengeluarkan kartu sakti tersebut, raut wajah Gascoigne langsung berubah drastis. Ia kemudian tidak dapat menahan air matanya.

Pasalnya, ia tidak dapat tampil di final jika Timnas Inggris berhasil lolos. Sebelumnya, Gascoigne sudah mendulang satu kartu kuning karena melanggar Ezo Scifo (Belgia).

Derek Redmond

Pelari yang satu ini membuat publik turut berlinang air mata saat berlaga di Olimpiade Barcelona 1992. Di tengah-tengah perlombaan, ia mengalami cedera hamstring, yang membuat kecepatannya melambat.

Ia pun tertatih-tatih sembari menahan sakit. Meski dihampiri petugas medis, Redmond kemudian bangkit berdiri dan berlari sedikit demi sedikit dengan kondisi pincang.

Redmond bersikukuh menyelesaikan lomba. Saat itulah sang ayah menghampirinya dan membantu putranya itu mencapai garis finis dan air mata Redmond langsung pecah.

Pemandangan ini pun membuat para penonton turut menangis terharu. Sungguh pemandangan yang indah namun juga menyakitkan lantaran sang atlet tidak dapat meraih kemenangan.

Andy Murray

Selanjutnya ada petenis asal Britania Raya, Andy Murray, yang memang cukup terkenal dengan jiwa sentimental dan melankolisnya.

Saat musim panas 2012, Murray yang masih berjuang memenangkan Grand Slam pertamanya, harus menelan kekecewaaan usai dikalahkan Roger Federer di turnamen Wimbledon.

Padahal sebelumnya, ia sudah kalah sebanyak tiga kali di final dan enam semifinal. Air matanya pun tidak terbendung saat sesi konferensi pers pascalaga lantaran sulit menerima kekalahannya dari Federer.

Namun bukan hanya itu saja, Murray juga menangis lagi di hadapan publik usai menjalani operasi panggul pada tahun 2019.