INDOSPORT.COM - Paralimpiade Tokyo 2020 sebentar lagi bakal bergulir, tepatnya mulai tanggal 24 Agustus sampai dengan 5 September 2021.
Selama bertahun-tahun lamanya, ajang Paralimpiade digelar sebagai salah satu wadah bagi para atlet dengan berbagai macam keterbatasan fisik agar tetap bisa bertanding di event olahraga, apa pun kondisinya.
Olahraga untuk kaum difabel sendiri telah eksis lebih dari 100 tahun lamanya. Bahkan, sejumlah klub olahraga untuk tunarungu sudah ada pada tahun 1888 di Berlin, Jerman.
Hanya saja, olahraga untuk mereka dengan keterbatasn ini belum dipopulerkan secara luas setidaknya sebelum Perang Dunia II.
Ajang ini kemudian digaungkan untuk membantu sebagian besar veteran dan warga sipil yang terluka selama masa perang.
Pada tahun 1944, atas permintaan Pemerintah Inggris, Dr. Ludwig Guttmann membuka pusat cedera tulang belakang di Rumah Sakit Stoke Mandeville di Inggris Raya.
Seiring berjalannya waktu, olahraga yang biasanya digunakan sebagai salah satu program rehabilitasi berkembang fungsinya sebagai rekreasi dan kemudian menjadi kompetisi.
Pada tanggal 29 Juli 1948, tepatnya saat hari pembukaan Olimpiade London 1948, Dr. Guttmann pun menyelenggarakan kompetisi pertama untuk atlet kursi roda yang ia beri nama Stoke Mandeville Games.
Peristiwa ini pun jadi tonggak dalam sejarah Paralimpiade. Ada 16 prajurit pria dan wanita yang terluka yang ikut serta dalam olahraga memanah.
Stoke Mandeville Games inilah yang kemudian berkembang menjadi Paralimpiade, yang event perdananya digelar di Roma, Italia, pada tahun 1960, menampilkan 400 atlet dari 23 negara. Sejak itu, ajang ini digelar setiap empat tahun sekali.