INDOSPORT.COM – Berakhirnya perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020, menjadi catatan fantastis beruapa dua mdali emas bagi kontingen Merah Putih.
Upacara penutupan ajang ini telah dilangsungkan pada Minggu (05/09/21) di Stadion Nasional Tokyo. Indonesia yang menurunkan 23 atlet dari 7 cabang olahraga mampu meraih 9 medali, yaitu 2 medali emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
Hasil itu menjadi pencapaian terbaik Indonesia di ajang tersebut sepanjang sejarah. Sebagai informasi, Indonesia terakhir kali meraih medali emas di Paralimpiade 1980.
Peringkat Indonesia ada di 43. Sejatinya cukup baik, hanya berada di bawah Thailand dengan raihan 5 emas, begitupun Malaysia yang meraih 3 emas.
Terlepas dari itu, pemerintah punya target setelah kesukesan di Paralimpiade Tokyo. Melansir situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia (Kemenpora RI), pemerintah akan langsung berfokus pada persiapan di Paralimpiade Paris.
Hal itu disampaikan saat Zanudin Amali selaku Menpora saat memberikan sambutan kepada sejumlah atlet paralimpiade.
Zainudin Amali menyampaikan, pembinaan untuk atlet paralimpiade telah dimasukkan di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
"Pembinaan untuk atlet paralimpiade ini sudah kita masukkan dalam DBON. Jadi, bukan hanya untuk pembinaan olimpiade tapi juga pembinaan untuk paralimpiade," kata Menpora pada jumpa persnya di VVIP Room, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (04/09/21) malam.
"Mudah-mudahan dengan kita sudah ada DBON, yang insyaallah akan diluncurkan Bapak Presiden pada Haornas 9 September mendatang, mudah-mudahan akan menjadi tempat untuk meningkatkan prestasi atlet baik olimpiade dan paralimpiade," harap Menpora Amali.
Dengan harapan itu, pemerintah berharap akan mengirimkan lebih banyak atlet dari berbagai cabang olahraga. dengan begitu, peluang mendapatkan medali pun bisa bertambah.
"Selamat untuk atlet dan pelatih. Kita akan berjuang kembali untuk paralimpiade di Paris tahun 2024 mendatang, semoga atlet yang akan bertanding di Paralimpiade lebih banyak lagi," tutup Menpora.