INDOSPORT.COM - Selain disibukkan dengan berburu sampel doping di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua, LADI ternyata punya agenda lain.
Sebagaimana diketahui, Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) menjadi sorotan karena dinilai tidak patuh, dan mendapat sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Di antara sanksi itu, bendera Merah Putih tidak diizinkan berkibar di berbagai event regional, kontinental atau kejuaraan dunia, dan Indonesia juga tak boleh menjadi tuan rumah untuk event olahraga internasional.
Berbagai upaya tengah ditempuh untuk menyelamatkan Indonesia dari sanksi itu. Beruntung, WADA memberi tenggat waktu agar LADI bisa menyelesaikan sejumlah PR.
Salah satunya, realisasi test doping plan (TDP), meliputi test doping saat kompetisi (in competition testing/ICT), serta di luar kompetisi (out of competition testing/OCT).
Untuk in competition testing, dilakukan di Peparnas Papua 2021 yang saat ini tengah berlangsung. Proses test doping dibantu oleh Badan Anti-Doping Jepang (JADA).
Menanggapi proses tersebut, Ketua LADI, Musthofa Fauzi mengaku optimistis realisasi TDP akan rampung sesuai timeline yang telah ditetapkan, yakni di awal Desember.
"Saat ini LADI fokus melakukan ICT di Peparnas, dengan jumlah 200 sampel doping yang bisa kami selesaikan dalam rentang waktu satu minggu ke depan," jelas Musthofa Fauzi, Selasa (9/11/21).
"Pelaporan pengambilan sampel doping ini langsung disupervisi JADA yang prosesnya dipantau di ADAMS (sistem milik WADA). Kami kejar agar semuanya tepat waktu," lanjutnya.