Cantik! 5 Bidadari Musim Dingin yang Hangatkan Olimpiade Beijing
Jutta Leerdam
Yang pertama ada atlet speed skating asal Belanda, Jutta Leerdam. Masih berusia 23 tahun dan jadi favorit memenangkan medali di Olimpiade Beijing 2022.
Sepanjang kariernya, ia telah menjadi juara dunia di World Junior Speed Skating Championships 2017 yang digelar di Helsinki. Di edisi berikutnya, wanita bernama lengkap Jutta Monica Leerdam ini meraih tempat kedua.
Di Olimpiade Beijing 2022, ia berkompetisi di nomor 500m dan 1000m putri. Selain jago berseluncur di es, Jutta Leerdam juga mengenyam pendidikan di fakultas ekonomi dan berpacaran dengan sesama speed skater, Koen Verweij.
Chloe Kim
Jika sekilas membaca nama atlet yang satu ini, mungkin akan terbesit pikiran ia merupakan bidadari musim dingin Korea seperti Kim Yuna. Akan tetapi, Chloe Kim pada kenyatannya adalah wakil Amerika Serikat.
Meski memiliki orang tua yang berasal dari Korea Selatan, wanita berusia 21 tahun ini lahir dan besar di California. Sempat berlatih di Swiss, Chloe Kim bergabung dengan tim snowboarding AS pada 2013 lalu.
Mikaela Shriffin
Atlet alpine skiing yang mewakili AS. Di usianya yang kini sudah menginjak 26 tahun, Mikaela Shriffin sudah mencicipi manisnya meraih medali olimpiade musim dingin.
Ia berhasil menggondol emas di Olimpiade Sochi (2014) dan Pyeongchang (2018). Pada edisi 2014, ia bahkan meraih predikat skater termuda yang berhasil meraih medali emas sepanjang masa untuk kategori slalom.
Saat itu, usianya masih 18 tahun 345 hari.
Julia Taubitz
Selanjutnya ada atlet cantik yang menekuni olahraga luge yang identik dengan papan luncur. Wakil Jerman yang sudah langganan memenangkan kejuaraan Eropa dan dunia.
Ia pertama kali terjun ke olahraga luge pada usia tujuh tahun lantaran mengikuti jejak sang kakak. Di Olimpiade Beijing 2022 ia pun mengaku berhasrat keras agar bisa memenangkan medali.
Suzanne Schulting
Berkompetisi di short track speed skating. Usianya 24 tahun dan mewakili Belanda, pernah tampil di Youth Olympic Games 2012 di Innsbruck, Austria.
Saat itu, ia finis di urutan keepat untuk nomor 500m putri. Ia mengawali kisahnya dengan speed skating karena terbiasa bermain dan meluncur di kanal dekat rumahnya yang membeku setiap musim dingin.