Usai GP Mandalika, Kini Giliran Danau Toba yang Siap Gelar F1H20

Sabtu, 2 April 2022 13:06 WIB
Penulis: Aji Prakoso | Editor: Juni Adi
© Tim media FIBA Asia
Menpora Zainuddin Amali dan Menparekraf Sandiaga Uno dalam Ratas Persiapan FIBA Asia Cup 2021 Copyright: © Tim media FIBA Asia
Menpora Zainuddin Amali dan Menparekraf Sandiaga Uno dalam Ratas Persiapan FIBA Asia Cup 2021
Apa Itu Kejuaraan Dunia F1H2O?

Kejuaraan Dunia F1H2O adalah seri internasional 'unggulan' dari balapan perahu motor dengan sistem single seater atau kokpit tunggal.

Kejuaraan ini dikenal sangat kompetitif dan menantang, berisiko sekaligus menghibur. F1H2O juga dianggap sebagai salah satu olahraga yang paling memacu adrenaline di dunia.

Seri ini diikuti hingga 20 pembalap terkemuka di dunia. Di mana dalam setiap kokpit perahu duduk seorang pembalap di hadapan sebuah kaca kecil yang menjadi navigasi mereka.

Satu tangan pembalap menggenggam setir, tangan lainnya memegang tombol start. Ketegangan di dalam kokpit bisa menjadi sangat intens saat para pembalap menunggu start yang krusial.

Sekarang di tahun ke-36, empat dekade sudah kejuaraan dunia F1H2O berlangsung di mana telah banyak perubahan dan evolusi yang terjadi di dalamnya.

Selama 35 tahun terakhir olahraga ini telah memainkan 279 Grand Prix di 32 negara di lima benua, 14 pembalap telah merebut gelar Dunia, dan total ada 47 anggota klub pemenang Grand Prix.

Dari 14 Juara Dunia, tujuh di antaranya adalah pemenang gelar ganda; Guido Cappellini pembalap dari Italia adalah yang paling banyak mendapat penghargaan, dengan koleksi lima gelar F1H2O.

Disusul Alex Carella dari Italia dan Scott Gillman dari Amerika dengan empat penghargaan, lalu ada Philippe Chiappe dari Prancis dan Renato Molinari dari Italia dengan masing-masing tiga gelar, sedangkan Sami Selio dari Finlandia dan Jonathan Jones dari Wales dengan masing-masing dua gelar.

Rencananya jika tak ada aral melintang, seri kejuaraan dunia F1H20 akan digelar di Danau Toba, Sumatera Utara pada Maret tahun depan.