INDOSPORT.COM - Kabar menggembirakan datang dari cabor tolak peluru pada ajang SEA Games ke-31 Hanoi, Vietnam usai Eki Febri Ekawati berhasil meraih medali emas pertamanya kemarin.
Raihan ini tentu sangat berarti bagi, sebab sebelum ajang multi-olahraga ini tolak peluru jadi salah satu cabor yang terancam batal diselengarakan karena sepi peminat.
Kabar yang sempat beredar, dua nomor dari cabang atletik yakni tolak peluru putri dan lontar martil putra hanya diikuti dua negara, tolak peluru diikuti Indonesia dan Thailand.
Sementara lontar martil hanya menampilkan Malaysia dan Thailand sebagai pesertanya. Keadaan itu tentu dilematis, sebab ada aturan yang menyebut bahwa satu event bisa berjalan dengan minimal tiga peserta.
kondisi yang itu tentu tak menguntungkan bagi Indonesia, sebab Eki Febri Ekawati merupakan salah satu atlet unggulan di cabang atletik yang tak pernah absen meraih medali sejak SEA Games 2017.
Eki merupakan salah satu andalan Indonesia dalam ajang multi-olahraga. Dia bahkan meraih medali emas di SEA Games 2017 sementara di SEA Games 2019 Eki mendapat medali perak.
Sebagai informasi, pembatalan cabor tolak peluru baru diinformasikan Vietnam sebagai tuan rumah pada H-9 menjelang pembukaan SEA Games. Bahkan kabar itu diketahui Eka Febri dari media massa.
Dengan keadaan ini, Asosiasi Atletik Asia (AAA) bahkan mendesak penyelenggara SEA Games 2021 Vietnam agar tetap memperlombakan cabang olahraga tolak peluru putri dan lontar martil putra.
Pihak Asosiasi Atletik Asia yang diwakili oleh Surapong Ariyamongkol dan C.K Valson yang juga bertugas Technical Delegate (TD) untuk cabang atletik pada event multi-olahraga Hanoi, Vietnam.
Usaha tersebut akhirnya berbuah manis, pihak Vietnam sebagai tuan rumah akhirnya menyetujui desakan Asosiasi Atletik Asia. Eki Febri Ekawati berhasil memanfaatkan keadaan ini dengan meraih medali emas.