Bukan Coldplay, Menteri PUPR Jadi yang Pertama Jajal Indonesia Arena untuk Konser
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menilai bahwa sejatinya Indonesia Arena masih ada beberapa kekurangan yang harus dibenahi.
Terdapat dua hal yang menjadi perhatian Menteri nyentrik itu, yakni yang pertama soal sound system dan penanda (sign-age) yang dinilainya masih kurang jelas.
“Kalau sound systemnya masih ada yang kurang, kayak mbak Kikan tadi kan gak keluar tuh vokalnya. Vokalnya gak keluar, susah, keras sekali atas itu. Lainnya sudah oke,” kata Basuki kepada awak media, Senin (07/08/23).
“Menurut saya semua fasilitas sudah oke, tapi untuk sign-age (penanda tempat) masing kurang ‘kreenggg’ gitu,” lanjut Basuki.
Lebih lanjut, Basuki juga menuturkan bahwa menyoal pemeliharaan Indonesia Arena, untuk enam bulan kedepan masih berada di tangan PUPR. Tetapi perihal pengelolaan, telah diserahkan sepenuhnya ke PPK-GBK.
“Sementara ini pengelolaannya sudah kita serahkan ke GBK. Tetapi tetap enam bulan kedepan masih jadi tanggung jawab kami untuk pemeliharaan Indonesia Arena,” tandas Basuki.
Indonesia Arena sendiri memang dibangun untuk venue FIBA World Cup 2023 yang akan dihelat pada 25 Agustus sampai 10 September 2023.
Indonesia Arena atau dengan nama lain Indoor Multifunction Stadium (IMS), akan menggelar pertandingan babak penyisihan grup G dan H.
Di grup G ada Iran, Spanyol, Pantai Gading, dan Brasil. Sementara Grup H terdiri dari Kanada, Latvia, Lebanon, dan Prancis. FIBA World Cup 2023 menjadi event olahraga pertama yang bakal digelar di Indonesia Arena.