x

20 Kisah Atlet Habis Manis Sepah Dibuang

Selasa, 18 Agustus 2015 11:45 WIB
Editor: Galih Prasetyo

Saat mampu meraih prestasi terbaik untuk negaranya atau klub yang dibela tentu rasa bangga menghinggap 

di dada para atlet. Gelimangan uang akan mereka dapatkan. Sejumlah elemen pun mendekat, mulai dari perusahaan iklan hingga orang yang sekedar mencari untung mendekati para atlet berprestasi ini. 

Kisah kemudian berbalik seperti layaknya roda yang berputar. Kadang dibawah, kadang diatas. Saat atlet berprestasi ini mulai menurun dan tak lagi mampu hasilkan prestasi, mereka diacuhkan, tak dianggap dan seperti hilang bak ditelan bumi. 

Jika mendengar kisah miris atlet Indonesia yang terabaikan saat mereka tua dan tak lagi berprestasi memang bukan hal baru. Hingga detik ini pun kisah miris masih ada, tak hanya di Indonesia di luar negeri pun terdapat kisah memilukan para atlet yang nasibnya sial dan jatuh bangkrut. 

Terlepas saat masih berjaya para atlet ini hidup bak raja dan lupa daratan, tak semustinya mereka diperlakukan seperti barang yang tak lagi berguna. Rasa hormat sepantasnya patut mereka dapatkan. 

Berikut 20 kisah atlet habis manis sepah dibuang versi INDOSPORT: 


1. Suharto (Atlet Balap Sepeda)

Ilustrasi

Miris betul nasib perah medali emas SEA Games 1979, Suharto. Atlet Balap Sepada itu harus menghabiskan masa tuanya dengan mengais rezeki dengan mengayuh becak di Surabaya. Padahal prestasi yang ditorehkan Suharto bukan prestasi sembarangan. 

Bersama rekannya dulu, Sutiono, Munawar Saleh dan Dasrizal, mereka mampu mempecundangi Malaysia dan Thailand di nomor 'Team Time Trial' jarak 100 km. Selain itu saat SEA Games 1977 di Thailand, Suharto mampu sumbang dua medali perak untuk nomor jalan raya beregu dan perorangan. 


2. Hasan Lobubun (Atlet Tinju)

ilustrasi

Jika Suharto harus kembali mengayuh sadel sebagai tukang becak untuk bisa bertahan hidup maka nasib tak kalah miris juga dialami Hasan Lobubun. Eks atlet tinju itu kabarnya bekerja sebagai seorang pemulung. Padahal di era 80-an ia memiliki rekam jejak yang bagus sebagai atlet tinju. 

Hasan ialah seorang juara nasional kelas bantam junior. Pemberitaan mengenai Hasan yang beralih profesi sebagai pemulung membuat 'gerah' para pejabat negeri ini. Hasan pun kabarnya langsung mendapat tindakan dari sejumlah pihak terkait.


3. Marina Segedi (Atlet Pencak Silat)

Sebagai eks atlet pencak silat, mental baja tentu dimiliki perempuan tangguh ini. Maria Segedi namanya, ia adalah eks atlet pencak silat yang kini beralih profesi sebagai seorang supir taksi. Siapa Marina? Marina ialah salah satu atlet yang mampu mengibarkan sang merah putih di event SEA Games 1981 karena mampu meraih medali emas. 

Selain itu, Marina juga mampu mengharumkan Indonesia di kejuaraan Pencak Silat tingkat Asia di Singapura. Saat itu ia dipuja-puja, seiring bertambahnya usia dan sudah tak lagi menjadi atlet, deretan medali yang ia raih dengan susah payah terpaksa ia jual demi menghentikan jeritan di dalam perut. Kondisi itu ia alamai sebelum menjadi seorang supir taksi. 


4. Elyas Pical (Atlet Tinju)

Pemberitaan mengenai nasib Elysa Pical yang jatuh miskin usai tak lagi naik ring sempat menjadi headline di beberapa media. Terlepas dari fakta miring yang juga muncul terkait gaya hidup Pical saat masih jaya, tentu sangat miris jika melihat nasib eks juara IBF kelas super terbang pada 1985 ini. 

Jika dibandingkan dengan eks lawan Pical pada 1987, Khaosai Galaxy yang justru jadi seorang penyanyi saat sudah tak lagi bertinju, Pical justru harus merasakan jadi satpam kemudian terperosok ke dingin dinding penjara akibat kasus narkotika. 


5. Leni Haini (Atlet Perahu Naga)

Saat masih aktif sebagai atlet perahu naga era 90-an, Leni Haini bersama rekan-rekannya mampu membuat Indonesia meraih 2 medali emas dan 2 medali perak pada SEA Games 1997. Ia pun mampu berikan 1 emas dan 3 perak di SEA Games 1999. Tak hanya itu, ia pun mapu sumbang 3 emas dan 1 perak di kejuaraan dunia perahu naga di Hongkong pada 1997 silam. 

Usai prestasi terakhirnya yakni 1 emas pada kejuaraan Asia perahu Naga di Taiwan 1998, nasib Leni berbalik 180 derajat.  Ia jatuh miskin. Hanya lulusan sekolah dasar, Leni pun harus kembali andalkan otot tangannya untuk bertahan hidupnya dengan bekerja sebagai buruh cuci atau jadi buruh serabutan di perusahaan catering. Derita tak kunjung berhenti menimpa Leni, salah satu anaknya, Habibatul menderita penyakit langka pada kulitnya. Meski kisah miris Leni terjadi pada 2012 silam, timbul pertanyaan bagaiamana nasib Leni saat ini? 


6. Afri Sugiarto (Atlet Maraton)

Ilustrasi

Nama Afri Sugiarto mungkin tidak terlalu dikenal pecinta olahraga nasional. Afri ialah mantan atlet lari marathon. Ia memang atlet level Pekan Olahraga Daerah (Porda), namun sejumlah prestasi terbaik pernah ia sumbang untuk daerahnya, Cianjur. 

Usai berikan banyak prestasi untuk Cianjur di cabang maraton, Afri terlupakan saat ia sudah tak lagi muda. Untuk menyambung hidup, Afri harus berjualan kopi. Jika dulu kakinya ia gunakan untuk meraih emas, kini kakinya ia gunakan untuk mengenjot sepeda berjualan kopi demi meraih recehan untuk bertahan hidup. 


7. Rachman Kilikili (Atlet Tinju)

Dari sekian banyak atlet yang hidup miris usai tak lagi berprestasi mungkin nasib Rachman Kilikili paling miris. Ia menghadap sang Maha Kuasa karena bunuh diri. Pria kelahiran 15 Oktober 1974 itu tewas gantung diri pada 22 Februari 2007 lalu. Kilikili pernah tercatat sebagai petinju yang bermain di Pra Olimpiade di Uzbekistan pada 1995, ia juga tampil di kejuaraan tinju dunia amatir di Berlin, Jerman pada 1994. 

Hidupnya yang bergelimangan harta saat masih berjaya membuatnya terperosok ke lembah gelap narkotika. Ia pun jadi pengangguran usai pensiun jadi petinju. Tak punya pekerjaan disinyalir menjadi pemicu utama Kilikili mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kusen pintu rumah pamannya. 


8. Gurnam Singh (Atlet Maraton)

ilustrasi

Gurnam Singh menghembuskan nafas terakhirnya pada 07 Desember 2006 silam di usia 75 tahun, eks pelari marathon itu sebelum meninggal dunia alami nasib miris usai pensiun jadi pelari maraton. 

Gurnam ialah pria keturunan India yang besar di Medan, Sumatera Utara. Ia adalah peraih 3 medali emas Asian Games IV di Jakarta pada 1962. Emas itu ia sumbang di nomor lari maraton, 5000 dan 10.000 meter. Saat mampu meraih prestasi gemilang tersebut, Gurnam pun mendapat hadiah 20 ekor sapi, dua mobil mewah. Namun setelahnya nasib buruk menghampiri. Istrinya kabur bersama enam orang anaknya, rumahnya digusur pemerintah dan hidup Gurnam pun menjadi tak jelas. 


9. Gonzales (Atlet Tinju Amatir)

ilustrasi

Jika atlet lain bekerja serabutan dan hidup tak jelas di akhir karirnya maka yang dialami Gonzales, eks juara tinju amatir asal kota Padang, Sumatera Barat ini sangat miris. Akibat kekurangan uang, Gonzales terpaksa mencuri kabel dari PT Semen Padang. ia pun ditangkap polisi dan merasakan dinginnya dinding penjara. 

Padahal selama menjadi seorang atlet, Gonzales ialah juara di Thailand, Filipina dan Bangladesh. Sejak 2011, Gonzales menjadi pengaguran dan ia pun terjebak dalam dunia kriminal. Gulungan kabel mesin diesel sepanjang 150 meter PT Semen Padang membuatnya gelap mata. Ia terancam kurungan penjara selama 5 tahun. 


10. Abdul Kadir (Atlet Sepakbola)

ilustrasi

Namanya sangat harum di dunia sepakbola nasional. Siapa yang tak kenal dengan pemain yang berjuluk 'Si Kancil' ini. Ia adalah pesepakbola yang berposisi sebagai winger kiri. Kadir ialah skuad timnas periode 1965 hingga 1978. Kadir juga tercatat sebagai pesepakbola pesepakbola tanah air yang sempat bertanding melawan Pele pada Juni 1972. 

Si Kancil yang sudah kembali ke Sang Maha Kuasa pada 04 April 2003 itu sebelumnya sempat menjadi pemberitaan karena hidup susah akibat kesulitan ekonomi. Penyakit gagal ginjal yang mengharuskan ia cuci darah membuat ia dan keluarga hidup serba kekurangan. 


11. Hapsani (Atlet Lari Estafet)

Tim estafet putri Jawa Timur berjalan melalui lintasan lari setelah menjadi juara pada nomor 4x400 meter pada Kejurnas Atletik 2014 di stadion Rawamangun, Sabtu (23/0814).

Eks peraih medali perak SEA Games 1981 dan 1983 , Hapsari terpaksa menjual medali tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang serba kekukurangan usai pensiun. Hapsari ialah mantan lari estafet di nomor 4x100 meter. 


12. Yuni Astuti (Atlet Bulutangkis)

ilustrasi

Yuni Astuti ialah mantan atlet bulutangkis era 80-an. Usai SEA Games, Yuni pun beralif profesi sebagai pengamen di terminal bus Purabaya Bungurasih, Sidoarjo, Surabaya. Nama Yuni sempat tenar karena seangkatan dengan Sarwendah Kusumawardhani dan Susi Susanti. 

Akibat cedera kaki yang menimpanya, Yuni Astuti harus pensiun dini dan mencari uang dengan naik bis dan mengandalkan pita suaranya agar dapat bertahan hidup. 


13. David James (Atlet Sepakbola)

Eks kiper Liverpool ini pada 2005 harus menerima kenyataan pahit karena bercerai dengan sang istri, Tanya. Setelah itu, James harus menjual sejumlah barang mewahnya karena terlilit hutang dan dikabarkan bangkrut. 

Kabar terakhir pria bernama lengkap David Benjamin James itu sampai harus ke India untuk bermain bersama klub liga India, Kerala Blasters FC. Sebelumnya bermain di India, James tercatat membela sejumlah klub kecil dari liga Islandia, Íþróttabandalag Vestmannaeyja. 


14. Keith Gillespie (Atlet Sepakbola)

ilustrasi

Eks pemain Manchester United ini dinyatakan bangkrut pada 2010 silam. Ia kehilangan 7,2 juta poundsterling. Uang yang ia dapat saat masih aktif sebagai penyerang sayap tersebut. 

Hobinya bermain judi menjadi penyebab utama mengapa Gillespie harus bangkrut dan jatuh miskin. Ia juga dikabrakan harus menjual sejumlah mobil dan barang mewah yang ia miliki. 


15. Mike Tyson (Atlet Tinju)

Petinju berjuluk si Leher Beton ini dinyatakan bangkrut pada 2003 silam. Petinju yang menggigit kuping Evander Hollyfield ini sama dengan atlet kebanyakan lainnya yang bangkrut dan jatuh miskin, saat masih muda menjadi raja dan lupa daratan. 

Meksi tak separah atlet tinju nasional, Tyson juga harus beralif profesi dengan menjadi bintang tamu acara opera sabun atau ikut bermain 'sandiwara' di acara gulat Smackdown. 


16. Marion Jones (Atlet Maraton)

ilustrasi

Kasus doping menimpanya, Marion Jones eks pelari maraton asal Amerika Serikat ini harus menerima kenyataan pahit masuk bui selama enam bulan. Jones kemudian di vonis bangkrut dan kesulitan finansial pada 2006 silam. 


17. Eric Djemba-Djemba (Atlet Sepakbola)

Maksud hati untuk mencoba mendapat pundi-pundi uang dengan bermain di liga Indonesia, eks pemain Manchester United ini harus kesulitan untuk bisa kembali ke negaranya, Kamerun. Alasan tidak punya uang menjadi penyebabnya. 

Kebangkrutan Djemba-djemba terjadi pada 2003 silam, saat itu ia masih bermain untuk klub liga India, Chennaiyin FC. 


18. Celestine Babayaro (Atlet Sepakbola)

Pada 2011 silam eks bek Chelsea ini dinyatakan bangkrut dan kesulitan finansial. Padahal saat masih aktif bermain Babayora sempat mendapatkan gaji sebesar 25ribu poundsterling/pekan. Babayaro kemudian mengakhiri karirnya di MLS bersama LA Galaxy. 


19. Brad Friedel (Atlet Sepakbola)

Eks kiper Tottenham Hotspur ini dinyatakan bangkut pada 2009 lalu. Friedel bahkan masih harus membayar hutang sebesar 5 juta poundsterling. Demi mendapat uang, Friedel rela bekerja sebagai apapun, termasuk menjadi duta promosi eks klubnya, Tottenham Hotspur di Amerika Serikat. 


20. Eddie Edwards (Atlet Ski)

ilustrasi

Nama Eddi Edwards ialah legenda untuk cabang olahraga Ski Jumper. Namun sayang pada 1992, ia nyatakan bangkrut. Ia juga dikabarkan kehilangan uang sebesar 5 juta poundsterling. Pria asal Inggris ini berdalih kebangkurtannya karena tim manajemen dirinya yang membuat itu semua terjadi. 

Mike TysonEric Djemba-DjembaBrad FriedelMarion JonesEllyas PicalCelestine BabayaroRachman Kili-kiliLeni Haini

Berita Terkini