Workout Embassy: Komunitas Fitness Gratis yang Sehatkan Lingkungan
Memiliki bentuk tubuh ideal dan sehat merupakan dambaan setiap orang. Namun dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan yang kita lakukan kerap kali membuat bentuk badan tidak terjaga dan tidak sehat.
Bila bentuk tubuh anda sudah tidak terjaga, tentu akan sulit untuk mengembalikannya ke kondisi ideal. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk berlatih di tempat-tempat seperti gym cukup menguras kantong.
Komunitas Workout Embassy menjadi solusi dengan memberikan kelas-kelas latihan pembentukan badan tanpa dipungut biaya alias gratis.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai komunitas Workout Embassy ini? Berikut INDOSPORT rangkum beberapa hal penting seputar komunitas tersebut
1. Awal Berdiri
Menurut pengakuan Adhitya Lesmana, komunitas ini mulai dibentuk sejak awal April 2014 lalu. Adhit merupakan salah satu penggagas komunitas ini bersama dengan rekan-rekannya sesama pecinta olahraga.
Pria yang akrab disapa Adhit ini menuturkan, berdirinya komunitas ini merupakan respon atas keprihatinan terhadap kehidupan mayoritas orang Jakarta yang kurang sehat.
"Saya melihat kok banyak orang Jakarta yang hidupnya kurang sehat? Oh, mungkin karena buat olahraga mahal kali ya. Dari situ akhirnya saya mulai buat sesi latihan kalistenik ini," ujarnya.
Dibantu dengan beberapa rekannya, Adhit pun memulai komunitas ini dan memberikan pelatihan gratis dan terbuka untuk semua orang yang berpusat di Gelora Bung Karno.
2. Jadwal dan Tempat Latihan
Dilansir dari situs resminya, Workout Embassy menggelar latihan tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Rabu dan Sabtu. Untuk hari Senin dan Rabu, kegiatan Workout Embassy biasa dilakukan mulai dari jam 8 hingga 9 malam. Sementara pada hari Sabtu, kegiata dilakukan mulai dari jam 4 sore.
Secara keseluruhan terdapat lima dasar yang diajarkan dalam setiap sesinya, yaitu kekuatan (strength), peningkatan detak jantung (cardio endurance), kecepatan dan kelincahan (speed and agility), elastisitas otot (flexibility) dan kemampuan tubuh mengeluarkan tenaga dalam waktu singkat (plyometrics).
Untuk tempat melakukan latihan, anggota Workout Embassy biasanya berkumpul di depan pintu 7 Stadion Gelora Bung Karno. Biasanya anggota Workout Embassy akan terlihat mengenakan baju berwarna orange.
3. Teknik Kalistenik
Menurut Adhit, sebenarnya gerakan-gerakan yang dilakukan di Workout Embassy ini mirip dengan teknik-teknik fitness yang biasanya dilakukan di gym. Perbedaannya, mereka lebih menekankan pada teknik kalistenik.
Teknik kalistenik sendiri adalah bentuk-bentuk latihan fisik yang menggunakan berat badan sendiri, mulai dari push up, squad, sampai pull up. Teknik ini merupakan solusi agar latihan tidak menggunakan alat-alat yang biasa digunakan di gym.
4. Peduli Lingkungan
Satu hal yang membedakan komunitas Workout Embassy dengan komunitas street workout lainnya adalah gerakan peduli lingkungan yang sering mereka lakukan. Hal itu biasanya mereka lakukan saat event Car Free Day yang biasa berlangsung setiap hari Minggu pagi.
"Dulunya ini iseng, kita lari dari GBK ke Bundaran HI kita bawa kantong sampah. Jadi sambil lari, kita sambil mungutin sampah, semacam operasi semut begitu. Dari situ kita jadi rutin melakukannya."
"Hal itu juga kita lakukan supaya kita jangan cuma olahraga doang. Kita udah olahraga gratis, sekalian saja kita bantu jaga lingkungan."
Aksi tersebut ternyata diakui Adhit memiliki efek positif yang membuat nama mereka semakin dikenal dan jumlah anggota mereka semakin bertambah.
5. Peduli Sosial
Selain melakukan kegiatan peduli lingkungan, komunitas Workout Embassy ini juga melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Hal tersebut mereka lakukan dengan cara memberikan bantuan kepada yayasan-yayasan yang berbeda setiap bulannya.
Selain itu mereka juga melakukan penyuluhan berupa seminar untuk guru-guru sekolah di Jakarta untuk memberitahu mereka cara membuat struktur kelas olaraga yang menyenangkan dan efisien tanpa menggunakan banyak alat.
Adhit juga mengatakan bahwa Workout Embassy ini telah menjalin kerja sama dengan sebuah SMA Negeri di daerah Kebayoran Baru. Disana Workout Embassy mengajar dalam sebuah kegiatan ekstrakulikuler.
6. Hasil Latihan
Selama rajin mengikuti sesi latihan yang dijadwalkan oleh Workout Embassy, banyak anggota komunitas ini berhasil mengembalikan kondisi tubuhnya ke posisi ideal mereka.
"Tadinya ada yang berat badannya udah 80 kilo, karena rutin latihan sama kita berat badannya terus turun secara bertahap hingga mencapai 60 kg, " ujarnya.
Banyak anggota yang memamerkan hasil latihan di media sosial. Hal ini jelas menjadi salah satu penyebab anggota Workout Embassy terus bertambah.
7. Beberapa Alasan Bergabung
Pihak INDOSPORT sempat berbincang dengan beberapa anggota dari Warkout Embassy, salah satunya bernama Adilang Kesuma Ekaputera. Pria yang berprofesi sebagai pelaku wiraswasta ini mengaku baru bergabung dengan Workout Embassy. Ia ingin mengurangi berat badannya yang dinilai terlalu gemuk.
"Ini saya baru pertama kali ikut. Awalnya tahu dari temen yang udah gabung duluan. Tergetnya utamanya sih ingin ngurangin berat badan, karena sudah overweight," tuturnya.
Berbeda dengan Adilang, Mitha Julia mengaku tertarik ikut kegiatan Workout Embassy karena ingin mencari kegiatan olahraga lain selain berlari.
"Awalnya saya emang suka lari di Senayan, terus pas liat komunitas ini, saya mulai teretarik untuk cari tahu. Akhirnya saya mulai ikutan karena ingin mencari suasana baru, karena bosan juga jika hanya lari," tutur wanita yang masih berstatus mahasiswi tersebut.