Hambalang, Distorsi Cita-cita Memajukan Olahraga Nasional
Sedari dulu, negeri ini dikenal sebagai salah satu negara yang teramat 'angkuh' di bidang olahraga. Pada era pemerintah Sukarno misalnya, Indonesia membusungkan dada dengan menghelat The Games of the New Emerging Forces (Ganefo) pada 1963. Padahal saat itu, negara kita masih berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi.
Apa yang dilakukan Sukarno saat itu dengan Ganefo semata ingin mengangkat harkat dan derajat manusia Indonesia. Karenanya, Sukarno kemudian tak sungkan untuk membangun fasilitas olahraga terbesar dan termewah se-Asia Tenggara, stadion Gelora Bung Karno (GBK). Awalnya banyak yang meragukan, namun fakta sejarah mencatat GBK sukses jadi tuan rumah untuk 51 negara peserta pada Ganefo 1963.
Lembar sejarah juga yang kemudian membawa INDOSPORT untuk menulusuri 'keangkuhan' Indonesia di episode lain perjalanan bangsa ini di bidang olahraga. Awak INDOSPORT melaju menuju satu komplek olahraga yang pada zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) digadang-gadang sebagai komplek olahraga terbesar di Indonesia, komplek olahraga Hambalang.
Komplek Olahraga Hambalang merupakan program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada era Andi Mallarangeng. Saat itu, eks politisi Demokrat itu ingin membuat sebuah komplek olahraga terlengkap yang terletak di bukit Hambalang, Kabupaten Bogor.
Mimpi dan cita-cita yang sangat bagus dan banyak mendapat dukungan dari banyak pihak saat itu. Sayang, mimpi dan cita-cita harus dirusak oleh 'penyakit' oknum pejabat negara ini yakni korupsi. Efeknya pada 2013, pembangunan komplek seluas 33 hektar ini harus berhenti.
Usai mangkrak selama beberapa tahun, Hambalang kini berada di kondisi yang memperhatikan. Berita negatif selalu ada terkait Hambalang. Niat jahat sejumlah oknum sedari awal proyek ini terus berimbas pada Hambalang saat ini.
Bangunan-bangunan yang menjulang tinggi jadi terbengkalai, sejumlah besi yang kabarnya dicuri tangan-tangan tak bertanggungjawab. Tak hanya itu, kondisi lebih diperburuk dengan tingginya rumput liar yang membuat kesan angker muncul di komplek olahraga tersebut. Bahkan sejumlah kabar menyebut bahwa tempat ini sekarang jadi lokasi favorit pasangan muda mudi memadu kasih. Miris.
1. Letak Yang Tak Strategis
Bagi awak INDOSPORT yang menyusuri langsung komplek olahraga ini, lokasi Hambalang tidak strategis. Bagaimana tidak, lokasinya yang sangat terpencil berada di atas bukit di kawasan Sentul ini sangat sulit diakses.
Akses jalan yang mulus hanya akan didapat sampai ujung jalan raya. Namun, untuk mencapai lokasi tak ada angkutan umum yang bisa ditumpangi.
Tak hanya itu, jalan yang bergelombang, berbatu serta menanjak cukup curam dan semak belukar yang cukup tinggi di sisi jalan akan menemani. Meski udara pegunungan yang sejuk akan dirasa, namun rasa waspada karena sepinya jalan menambah mencekam sepanjang perjalanan.
2. Bukan untuk Umum
Awak INDOSPORT yang berhasil tiba di komplek olahraga Hambalang memang sedikit mendapat kekecewaan. Karena memang setelah proses pembangunan terhenti, tidak sembarangan orang dapat masuk ke area komplek.
Sesampai di depan tintu gerbang Hambalang seorang security menyambut menanyakan akan keperluan. Kehadiran kami memang tak mendapat respon positif untuk dapat masuk lebih dalam ke area komplek.
Hanya masyarakat sekitar yang memang memiliki keperluan dapat keluar masuk ke area tersebut. Hal ini seperti diutarakan oleh salah satu security Hambalang yang tak mau disebutkan namanya.
"Maaf kami tak bisa memberi izin. Ini hanya masyarakat sekitar yang memang dari kebun dia di atas yang lalu lalang," ucap petugas keamanan itu kepada INDOSPORT.
3. Lalu Lalang Binatang Liar
Kondisinya yang berada di atas bukit dan jauh akan pemukiman padat serta dikelilingi hutan menambah kesan angker komplek Hambalang. Aura mistis terasa dengan bangunan yang belum usai dibangun.
Tak hanya itu, konon kabarnya daerah komplek Hambalang masih kerap terlihat hewan liar seperti babi hutan dan lainnya. "Kalau masalah mistis atau kita gak tau. Namun memang disini suka lewat binatang hutan, paling sering terlihat itu babi hutan," ucap security Hambalang.
4. Tiga Tahun Mati Suri
Hampir tiga tahun sudah memang komplek olahraga Hambalang seakan mati suri. Sejak kasus korupsi mendera dan dihentikannya pembangunan di tahun 2013 hingga kini tak ada lagi deru mesin atau para pekerja yang hilir mudik membangun komplek ini. Kini hanya tampak bangunan-bangunan kosong tak terurus. Bangunan yang setengah jadi berdiri menjulang tinggi di atas bukit menjadi saksi bisu akan kerakusan para pejabat yang melakukan korupsi.
5. Akan Kembali Dihidupkan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat ini, Imam Nahrawi memang memiliki rencana akan melanjutkan kembali pembangunan komplek olahraga ini.
Pria yang kerap disapa Cak Imam ini telah melakukan kunjungan langsung ke mega proyek ini pada Selasa 15 Maret kemarin. Dia pun berjanji akan melakukan laporan kepada Presiden Joko Widodo.
"Biasanya kita hanya melihat dari Jakarta. Tapi saat ini kita melihat secara langsung. Kami juga akan melihat satu per satu bangunan yang ada di sini," ucap Imam seperti dilansir Antara.