Lakukan 'Pelecehan', Komunitas Suporter Timnas Kecam Panpel SEA Games 2017
Panitia Pelaksana SEA Games (SEAG) 2017 di Malaysia kini tengah menjadi sorotan oleh publik Tanah Air. Hal tersebut tak lepas dari kesalahan yang dilakukan oleh mereka dalam mencetak Bendera Indonesia di buku panduan pelaksanaan event dua tahunan tersebut.
Sekadar informasi, pada halaman ke-80 dalam buku tersebut, Bendera Merah Putih Indonesia tercetak terbalik yakni menjadi Putih Merah. Posisi itu bersebelahan dengan Bendera Malaysia.
- Setelah Menpora, Giliran KOI Protes Kesalahan Bendera SEA Games 2017
- Panitia SEA Games 2017 Malaysia Layangkan Permintaan Maaf Secara Resmi
- Menpora Malaysia Minta Maaf Soal Bendera Terbalik Indonesia
- Indonesia 'Dilecehkan' Panitia SEA Games Malaysia, Menpora Siap Ajukan Nota Keberatan
- Kacau! Panitia SEA Games 2017 'Mencederai' Bendera Indonesia
- SEA Games 2017: Medali Indonesia Masih di Bawah Malaysia
Bendera Indonesia yang tercetak terbalik ini sebenarnya untuk menandakan negara yang sudah menjadi tuan rumah SEA Games. Pasalnya, pada bagian bawah bendera tersebut terpampang jelas tahun ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games yaitu 1979, 1987, 1997 dan 2011.
Jelas hal tersebut mendapatkan protes keras dari Meneteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Imam Nahrawi. Protes keras tersebut dituliskan dalam Twitter pribadinya, @imam_nahrawi.
“Pembukaan #SEAgame2017 yg bagus tapi tercederai dg keteledoran fatal yg amat menyakitkan. Bendera kita....Merah Putih. Astaghfirullaah...” tulis Cak Imam.
Tak hanya Cak Imam saja, Ignatius Indro selaku Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) pun mengecam Panpel SEA Games 2017. Ketua PSTI tersebut menyatakan sikapnya dalam beberapa poin, seperti yang diterima oleh INDOSPORT.
Poin pertama, tentu protes keras terhadap Panpel SEA Games 2017 yang telah ‘melecehkan’ Bendera Indonesia. Poin kedua, mereka meminta kepada pihak Malaysia untuk meminta maaf secara resmi kepada seluruh warga negara Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia.
Poin ketiga, mereka menuntut untuk menarik buku panduan SEA Games 2017 yang telah beredar luas dan diganti dengan buku yang telah direvisi. Poin keempat, pihak PSTI mendukung Pemerintah Indonesia dan Kemenpora Indonesia dalam melakukan protes kepada Panpel SEA Games 2017 di Malaysia, serta Pemerintah Malaysia.
Teruntuk poin kedua, pihak Kemenpora Malaysia telah secara resmi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. Melalui surat resmi, mereka menyatakan permintaan maaf yang mendalam kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan dalam mencetak Bendera Indonesia.
"Terkait Buku Suvenir Spesial Kuala Lumpur 2017 yang diterbitkan di Upacara Pembukaan SEA Games ke-26, kami meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kesalahan ketika mencetak bendera Indonesia," bunyi permintaan resmi dengan kop surat Sekretariat Kuala Lumpur 2017.
"Ketua Panitia SEA Games Malaysia dan Menteri Pemuda dan Olaharaga YB Brig Gen Khairy Jamaluddin akan melakukan telewicara dengan Imam Nahrawi esok hari untuk meminta maaf selaku perwakilan panitia."
"Kami sangat menyesali kesalahan ini dan mempercayai hubungan baik antara dua negara ini akan tetap kuat dalam semangat SEA Games."
Sebelumnya Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin, telah secara langsung meminta maaf kepada Imam Nahrawi melalui media sosial Twitter miliknya. Ia sangat menyesalkan atas kekeliruan yang dilakukan oleh panitia SEA Games 2017.
“Bapak Imam, tolong terima permintaan maaf saya yang mendalam. Sesungguhnya tiada niat jahat untuk hal ini. Saya sangat kesal dengan kekeliruan ini. Mohon maaf,” cuapnya di Twitter pribadinya tersebut.