Si 'Tukang Telanjang' yang Bangkitkan Semangat Olahraga Inggris
Mark Roberts dan 'anunya' berjasa besar memberikan hiburan tersendiri bagi pecinta olahraga seantero Inggris. Dia pernah menerabas Liga Champions, Wimbledon, hingga Olimpiade. Benar-benar gokil!
Padahal dia punya pekerjaan yang lumayan dihormati di luar negeri, pelukis. Di Liverpool, domisili Roberts, dia membuka sebuah galeri untuk menampung karyanya. Di luar itu, dia telanjang di berbagai event olahraga. Sejauh ini dia sudah sukses sebanyak 556 kali menerobos macam-macam pertandinga dan 70 diantarannya, peristiwa olahraga internasional yang disorot seluruh media dunia. Canggih abis nih, bapak-bapak.
"Saya membutuhkan energinya," ujar Roberts, seperti dikutip dari VICE (2016). Disebutnya, dia akan gila jika di keseharian hanya menjalani rutinitas. Roberts membutuhkan pelampiasan. "Ini pelampiasan saya. Menegangkan. Penuh adrenalin. Seru!".
Dilihatnya, nampak Roberts begitu lihai menerobos lapangan lalu sigap membuka seluruh busananya. Ternyata tak semudah bayangan tersebut. Perlu persiapan matang dan strategi tinggi untuk bisa melakukannya.
Sebenarnya, aksi telanjangnya pertama kali pada 1993 di Hong Kong lantaran dia ingin memenangkan taruhan dari beberapa orang yang menantangnya di bar. Gak ada persiapan khusus. Dia cuma menenggak minuman alkohol berbotol-botol saja.
Balik ke Inggris, Roberts mengingat jika sistem keamanan di negaranya sangat ketat. Apalagi olahraga. Karenanya persiapan matang menjadi tantangan tersendiri. Dia kilas balik saat 1995. Ketika itu klub tanah kelahirannya, Liverpool menggelar pertandingan Piala Liga Inggris melawan Arsenal di Anfield. "Nonton laga itu rasanya muak. Permainannya sampah. Saya bilang ke rekan-rekan, akan saya terobos lapangan itu," setengah sadar Roberts segera melakukannya.
Naik taksi 10 menit ke Anfield, Roberts harus bertemu security di pintu masuk. Secara kebetulan ada bocah-bocah lagi tarkam di luar stadion. Tanpa pikir panjang, Roberts menghasut anak-anak itu untuk cari gara-gara dengan satpa tersebut. "Dia mengejar anak-anak itu, saya masuk," Roberts kegirangan.
Aksinya ketika itu sukses. Gawang kiper Arsenal saat itu, David Seaman ternoda lantaran Roberts push up sambil telanjang bulat di sana. What?!
Akhirnya kemampuan telanjang di tengah pertandingan Roberts semakin terasah. Namun tetap saja, meski memiliki rencana segudang, kenekatan tetap jadi moda utama. Sekaligus improvisasi yang cepat dan tepat guna.
22 tahun melakukan aksi itu, Roberts memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat pecinta olahraga yang nonton di stadion. Mereka bahkan tergelak dan bersorak. Anak Roberts pernah diberitahu seseorang agar bangga memiliki seorang ayah sepertinya. "Ya perempuan tua itu bilang ke anakku. Ayahmu pahlawan".
Lambat laun, ditangkap dan dipenjarakan serta didenda membuat aksi Roberts sempat ingin terhenti. Namun ternyata sponsor datang dengan sendirinya. Dia pun menjadi papan iklan berjalan dengan menggambar tubuhnya.
Seperti situs judi Golden Palace. Mereka jadi sponsor utama Roberts ketika menginvasi Super Bowl 2004. Ketika itu dia dibiayai penuh melakukan aksinya. Terbukti, setelahnya, pengunjung Golden Palace naik 400 persen! Mungkinkah perlu seorang Roberts agar gairah olahraga kita untuk ke stadion bertambah?