Hanya Atlet Elite, Menpora Minta Dana Pelatnas Jangan Diributkan
Beberapa cabang olahraga melalui Forum Cabor keberatan atas potongan yang terlalu besar dari proposal yang mereka ajukan. Mereka menilai keputusan tim verifikasi Kemenpora yang memangkas anggaran tidak adil.
Sementara, Imam menyebut bahwa proses menentukan anggaran memang sudah menjadi wewenang tim verifikasi. Ada sejumlah poin yang harus ditaati tim tersebut.
"Jadi kami kemenpora dan KONI terus melakukan verifikasi karena ada pengajuan-pengajuan yg harus rasional seperti dalam pemberitaan ada pengajuan yang tinggi banget. Tapi kemudian di-verifikasi tidak semua atlet terbiayai, terutama atlet junior karena ini murni untuk atlet elite," kata Menpora Senin (8/1/2017), seperti dikutip dari Detik.com.
Imam Nahrawi juga menemui Wapres Jusuf Kalla bersama Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018 Sjafruddin, pihak KONI, KOI, dan Erick Tohir. Menurut Imam, Wapres JK minta masalah administrasi selesai pekan ini.
"Yang kedua try out, training camp, kemudian akomodasi, itu yang diverifikasi. Dan sekarang sudah selesai semua dan Pak Wakil Presiden minta soal administrasi selesai minggu ini. Pak CdM tadi juga memberi arahan kepada kita bahwa atlet harus segera pelatnas. Itu artinya kita tidak lagi diribetkan soal administrasi lagi tapi langsung eksekusi anggaran," ujarnya.
Kata Imam, Wapres Jusuf Kalla juga meminta agar persentase untuk atlet dari keseluruhan dana Asian Games harus lebih besar. Hal ini demi prestasi yang baik di helatan akbar itu nantinya.
"Jadi Rp735 miliar itu kemudian dibagi 70 persennya dibagi kepada atlet Asian Games dan Asian Para Games kurang lebih Rp 514 miliar, selebihnya itu untuk pendukung, untuk operasional," jelas Imam.
"Pak Wapres betul-betul minta agar cabang olahraga prioritas nomor event harus ada pengecualian, terutama untuk try out dan training camp. Jadi training camp tidak hanya sebulan, dua bulan, kalo perlu berbulan-bulan di luar negeri, kemudian pulang ke tanah air untuk bertanding," dia membeberkan.