GBK Milki Pencahayaan Terbaik di Dunia, 3 Stadion Megah di Asia Ini Jadi Jadi Pesaingnya
Stadion Gelora Bung Karno (GBK) akan tampil lebih mewah usai selesai direnovasi untuk venue gelaran Asian Games 2018. Bahkan, stadion yang dibangun pada 1962 silam itu diklaim memiliki sistem pencahayaan terbaik di dunia.
GBK kini menggunakan lampu berkekuatan 3.500 lux atau dua kali lebih besar dari sebelumnya 1.200 lux dan dilengkapi dengan penggunaan LED lighting system sehingga konsumsi listriknya lebih hemat.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, mengungkapkan jika saat ini Stadion GBK merupakan stadion dengan pencahayaan terbaik di dunia.
"Iya, the best one in the world. Kecuali ketika nanti Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 baru kami kalah. Besaran lampunya lebih dari 3.000 lux," tutur Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Selain menggunakan sistem pencahayaan yang muktahir, Stadion GBK juga dirancang hemat listrik dan ramah lingkungan. GBK telah menggunakan solar panel untuk menyuplai kebutuhan listrik, serta memiliki sistem drainase yang dapat menampung air untuk kemudian kembali digunakan untuk perawatan.
Meski kini tampil mewah, nyatanya GBK memiliki stadion pesaing yang juga tak kalah tampil ‘glamor’ di kawasan Asia. Meski begitu, GBK boleh berbangga karena masuk menjadi salah satu stadion terbaik di kawasan Asia menurut Asosiasi Sepakbola Asia (AFC).
Berikut INDOSPORT merangkum tiga stadion mewah yang menjadi pesaing GBK.
1. New National Stadium, Tokyo
New National Stadium bakal menjadi stadion utama tempat pembukaan dan penutupan ajang Olimpiade 2020 mendatang. Selain menjadi venue opening dan closing, New National Stadium juga menjadi tempat untuk test event Olimpiade 2020 dan juga Paralimpiade 2020.
Stadion tersebut mulai dirombak pada 11 Desembr 2016 dan disinyalir akan menggunakan banyak dana untuk merenovasinya. Bahkan kabarnya, New National stadium, Tokyo, menelan biaya hingga 1 miliar poundsterling atau setara Rp18 triliun rupiah!
Gelombang protes sempat muncul di Jepang akibat besarnya dana yang digunakan untuk merenovasi stadion ini. Hingga pada akhirnya biaya renovasi dipangkas dan beberapa rencana pemabangunan, termasuk membuat atap stadion dapat dibuka dan ditutup pada akhirnya dibatalkan.
Namun hal tersebut tak mengurangi kemewahan New National Stadium yang dieprkirakan akan selesai direnovasi pada November 2019 mendatang. Rencananya, stadion New National Stadium akan mampu menampung 80 ribu penonton nantinya.
2. Seoul World Stadium
Seoul World Stadium atau yang juga dikenal sebagai Sangam Stadium dibangun dan menjadi venue untuk gelaran Piala Dunia 2002 silam. Seoul world Stadium merupakan stadion terbesar kedua di Korea Selatan setelah Seoul Olympic stadium.
Seoul World Stadium juga dinobatkan sebagai stadion sepakbola terbesar di Asia dan desain khasnya yang masih menjunjung tinggi tradisi Korea Selatan. Stadion berkapasitas 66.704 tempat duduk itu memiliki bentu unik seperti layang-layang tradisonal Korea Selatan setinggi 50 meter, dengan 16 tiang pancang.
Stadion tersbeut juga dibalut oleh kain fiberglass dan kaca polikarbinat yang mirip dengan hanji, alias kertas tradisional khas Negeri Gingseng. Pada malam hari, Seoul World Stadioun akan bermandikan cahaya lembut layaknya cahaya pada lampu kertas khas Korea Selatan.
Seoul World Stadium juga dijadikan sebagai wahana untuk mempromosikan berbagai acara kebudayaan di Korea Selatan. Sekaligus menjadi tempat wisata, Seoul World Stadium juga dilengkapi tempat belanja dan berbagai fasilitas lain.
3. Stadion Bukit Jalil, Malaysia
Bukit Jalil National Stadium Stadion yang memilik jalur trek atletik ini diresmikan pada 1996. Stadion yang berada di Malaysia ini memilik kapasitas 87.411 dan menjadi yang terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Gelora Bung Karno.
Bukit Jalil diresmikan pada 1 Januari 1998 silam dan semenjak saat itu menjelma menjadi tempat utama digelarnya berbagai ajang olahraga multievent level internasional. Bukit Jalil menjadi tuan rumah untuk gelaran olahraga, baik sepakbola, seperti ajang Piala AFF hingga menjadi venue SEA Games 2017 lalu.
Menjelang SEA Games 2017 lalu, Stadion Bukit Jalil sempat direnovasi dan menelan dana hingga 1,34 miliar ringgit atau setara Rp4 triliun lebih. Stadion dilengkapi dengan sistem pencahayaan lampu LED dan kursi-kursi di dalam stadion juga diwarnai menjadi kuning-hitam, warna khas seragam Timnas Malaysia.
Selain itu, Stadion Cukit Jalil selepas renovasi juga memiliki atap yang dapat dibuka dan ditutup, ventilasi yang lebih memadai, tempat duduk yang dapat dibongkar, hingga berbagai fasilitas olahraga pendukung lainnya.