Diserang Wabah Flu, Olimpiade Musim Dingin di Korea Terancam
Dua minggu sebelum gong Olimpiade musim dingin 2018 dipukul, sebuah kondisi buruk justru dialami Korea Selatan dan Korea Utara. Dua negara berbeda ideologi ini memang bakal bersatu untuk sementara menjadi tuan rumah Winter Olympics 2018.
Seperti dirilis VOA, dua negara semenanjung tersebut kini tengah dijangkiti wabah flu. Bukan flu biasa, melainkan flu babi dan flu burung yang cukup berbahaya bagi manusia. Dalam laporan Kementrian Kesehatan Korea Utara, setidaknya ada 80.000 kasus flu babi yang berkode H1N1 ini antara 1 Desember 2017 hingga 16 Januari 2018.
Meski wabah flu babi ini menyerang wilayah di Korea Utara, pihak Korea Selatan langsung waspada. Pasalnya, sebagian cabang olahraga dimainkan di Korea Utara dan sebagian lagi di Korea Selatan. Sehingga pasti akan ada perpindahan manusia dalam jumlah banyak sepanjang gelaran Olimpiade tersebut.
"Kami akan terus memantau perkembangan wabah flu di Korea Utara. Dan saya akan berusaha semaksimal mungkin mencegah wabah ini lebih menyebar (ke Korsel). Terutama untuk mengawasi kontingen dari utara ke selatan," ungkap juru bicara Ministry of Unification, Baek Tae-hyun kepada VOA.
Menariknya, Korsel sendiri juga tengah dilanda wabah flu. Bukan flu babi memang, tapi flu burung. Virus H5N6 ini ditemukan pada sejumlah peternakan ayam di dekat Ibu Kota Korsel, Seoul. Setidaknya sudah ada 500.000 ekor ayam dan 450.000 telur yang dimusnahkan guna mencegah penyebaran lebih luas.
Sejak November lalu, setidaknya sudah ditemukan 15 kasus flu burung di wilayah Korsel. Membuat pemerintah setempat harus memusnahkan tak kurang dari 2 juta unggas.
Sekadar info, flu babi yang mewabah di Korut merupakan jenis H1n1 yang bisa menyebar dengan cepat. Berawal dari kontak manusia dengan bintang yang sudah terjangkiti virus atau dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi. Virus kemudian menyebar melalui kontak dari satu manusia ke manusia yang lain.
Begitu masuk ke dalam tubuh manusia, virus ini akan menimbulkan demam dan batuk. Dalam sejumlah kasus juga bisa menyebabkan pneumonia yang menyebabkan sesak hingga meninggal dunia.