Kontingen Iran 'Ngambek' Tak Kebagian Ponsel Baru Cinderamata Olimpiade Musim Dingin
Iran, sebagai salah satu negara peserta Olimpiade Musim Dingin Pyeaongchang 2018 dikabarkan memprotes panitia pelaksana. Bukan karena hal serius, Iran kabarnya kesal karena kontingennya tak diberikan ponsel pintar oleh panitia.
Merek telepon seluler (ponsel) pintar asal Korea Selatan bekerja sama dengan panitia Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, untuk menghadiahi para atlet yang berlaga dengan ponsel pintar edisi khusus.
Samsung dan panitia Olimpiade dikabarkan menyediakan sekitar 4 ribu ponsel canggih Galaxy Note 8 edisi khusus Olimpiade. Ponsel pintar yang diberikan secara cuma-cuma untuk para atlet itu ternyata tak berlaku bagi kontingen Iran.
Juru bicara Iranian Olympic Committee, Mahmoud Abdollahi mengkonfirmasi mengenai kontingen Iran yang tak mendapat hadiah tersebut. Ia mengatakan jika hal itu akibat sanksi Amerika Serikat kepada Iran.
"Para atlet Iran tidak menerima smartphone saat mereka tiba di Korea Selatan. Alasannya karena kami terkena sanksi. Masalahnya, atlet Iran tidak mendapat perlakuan sama, dan ini bertentangan dengan semangat Olimpiade," ujar Abdollahi dinukil dari The Guardian.
Protes dari Iran itupun mendapat respon dari panitia pelaksana, International Olympic Committee (IOC). Mereka mengatakan jika negara yang dikenai sanksi tetap mendapat ponsel, namun mereka hanya dapat menggunakan ponsel saat Olimpiade berlangsung, dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke negara masing-masing lantaran takut disalah gunakan.
"Khusus Korea Utara dan Iran, diminta untuk tidak membawa ponsel kembali ke negara asalnya, tetapi mereka bisa memakainya selama berada di Pyeongchang," kata panitia Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Ponsel senilai 1.100 dollar Amerika Serikat (Rp15 juta) itu sendiri kabarnya memiliki fitur yang dapat menyampaikan informasi-informasi terkait Olimpiade. Namun meski Iran melemparkan protes, Korea Utara hingga saat ini tidak menyampaikan pernyataan apapun mengenai hal tersebut.