Pabrik Tempe Tutup Selama Asian Games 2018, Ini 4 Kerugian yang Akan Terjadi
INDOSPORT.COM - Belum lama ini, sedang ramai perselisihan antara pelaku industri kedelai rumahan dengan Pemerintah Kota DKI Jakarta, jelang Asian Games 2018 terkait persoalan bau busuk dari Kali Item.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, bau busuk Kali Item bisa berkurang jika produksi tempe atau tahu dihentikan selama Asian Games 2018.
Otomatis, wacana pemberhentian produksi itu ditolak oleh para pelaku industri kedelai rumahan. Pasalnya, produksi tempe atau tahu merupakan mata pencaharian ribuan orang, yang akan menyebabkan penggangguran jika produksi dihentikan.
"Ya tentu dipermasalahkan oleh tukang tempe. Tidak mungkin produksi dihentikan, karena ini mata pencaharian utama kami," ucap Mukromin, salah satu pemilik pabrik tempe di sekitar Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (30/07/18) kemarin, dilansir dari IDN.
Masih menurut Mukromin, ternyata ada beberapa kerugian yang akan terjadi jika pabrik tempe atau tahu ditutup selama Asian Games. Berikut 4 kerugian tersebut.
1. Kerugian Puluhan Juta
Mukromin membeberkan bahwa dia dan para pekerjanya, setiap hari minimal bisa mengantongi sebesar 1,5 juta.
"Satu karung isinya 5 kilogram, sehari kita bisa mengolah 10 kilogram, kira-kira minimal Rp1,5 juta bisa kita kantongi. Jadi jika diminta berhenti selama Asian Games 2018, bisa lebih dari 21 juta kita rugi," ucap Mukromin.
2. Kenaikan Harga Tempe, Tahu dan Juga Daging
Kerugian lainnya adalah kenaikan harga tempe dan tahu yang akan dirasakan oleh masyarakat luas. Bila seluruh pabrik ditutup, Mukromin juga mempertanyakan persediaan tahu dan tempe selama 2 pekan Asian Games 2018 berlangsung.
"Nanti tahu tempe dari mana? Persediaan kurang, harga pasti naik," jelasnya.
Bahkan, harga daging juga bisa ikut-ikutan naik karena kulit kedelai yang tak terpakai untuk olahan tempe dan tahu, bisa berguna untuk penggemuk ternak alami.
"Kulit kedelai bisa buat pakan ternak. Setiap hari, peternak ambil kulit kedelai, kami kasih gratis. Bagus buat gemukin sapi," ucapnya menjelaskan tentang akibat kenaikan harga daging.
Menurutnya, bila produksi tempe dihentikan, para peternak akan mengeluarkan biaya untuk mencari pengganti kulit kedelai. Hal itu bisa membuat harga daging mengalami kenaikan.
3. Kompensasi dari Pemerintah Jarang Sesuai
Kali ini, kerugian yang dialami oleh para pelaku industri kedelai rumahan adalah kompensasi dari pemerintah jika memang benar-benar harus ditutup.
Menurutnya, hingga kini penutupan pabrik tempe masih wacana karena belum ada tawaran dari pemerintah untuk menggantikan keuntungan produksi jika ditutup selama Asian games 2018.
"Belum ada tawaran kompensasi dari pemerintah. Jika ada, angkanya jarang sesuai dengan yang dijanjikan. Saya yakin pada gak mau," ucap Mukromin.
4. Pengangguran Ribuan Pekerja
Yang terakhir, adalah pengangguran yang akan dialami oleh ribuan pekerja pabrik selama dua pekan lebih Asian Games 2018 berlangsung.
Masih dilansir dari IDN, salah satu pekerja mengatakan dirinya tidak bisa membayangkan akan bekerja apa jika pabrik tempe benar-benar jadi ditutup.
"Ya sehari-hari saya kerja ini, turun-temurun. Tidak tahu saya kerja apa kalau ini benar-benar dihentikan," ucapnya.
Masih dari pengakuan Mukromin, sebagian besar pabrik yang masih aktif saat ini merupakan bisnis keluarga yang sudah berdiri sejak 1970-an.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain di INDOSPORT