x

Profil Negara Asian Games 2018: Independent Asian Athlete

Kamis, 2 Agustus 2018 23:26 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
Olimpiade Asian Games 2018.

INDOSPORT.COMKuwait, negara penghasil minyak terbesar kelima di dunia ini, telah berpartisipasi dalam ajang Asian Games sejak 1974 di Teheran. Negara ini merupakan satu-satunya negara yang menyandang status Independent Olympic Athletes (IOA) atau disebut juga Independent Asian Athlete (IAA) di Asian Games 2018.

Status tersebut disebabkan Komite Olimpiade Kuwait tidak mematuhi perintah Komite Olimpiade Internasional yang menyuruh Kuwait untuk mengubah UU tentang olahraga yang disengketakan. Mereka juga telah melewati batas tenggat waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga

Kuwait sudah mendapatkan hukuman ini sebanyak dua kali, pertama pada 2010-2012 dan yang kedua pada 27 Oktober 2015 hingga sekarang.

Meski berstatus IOA, namun negara itu tidak pernah absen di ajang Asian Games. Prestasi Kuwait juga tidak terlalu buruk.

Kuwait berhasil mengumpulkan 23 emas, 29 perak, 33 perunggu dari total 11 partisipasinya sejak 1974 hingga 2014. Pada Asian Games ke-17 di Incheon pada 2014, Kuwait berhasil menempati urutan ke-18 dengan meraih 3 emas, 5 perak, dan 4 perunggu.


1. Cabang Olahraga Unggulan

Ilustrasi Cabang Olahraga Tembak

Cabang olahraga unggulan Kuwait adalah menembak, karate, dan squash.

Pada Asian Games ke-17 di Incheon, Kuwait berhasil membawa tiga emas dari masing-masing cabang olahraga tersebut. Namun cabang olahraga menembak mendominasi kekuatan Kuwait dalam Asian Games, yakni satu emas, empat silver, dan satu perak.

Setelah itu disusul dengan karate yang berhasil meraih masing-masing tiga mendali, dan Squash memperoleh satu emas dan perak.

Pemain Myanmar U-16 Gelar Aksi Sujud ke Hadapan Suporter Indonesia

Terus ikuti berita terbaru tentang sepak bola dan olahraga lain di INDOSPORT


2. Atlet Unggulan

Fehaid Deehani, atlet menembak asal Kuwait

Atlet unggulan Kuwait adalah Fehaid Al-Deehani. Ia merupakan atlet tembak dan berprofesi sebagai anggota pasukan tentara Kuwait. Fehaid mendapatkan medali pertamanya pada ajang Olimpiade 2000 di Sydney yang saat itu meraih medali perunggu.

Meski sudah berusia 49 tahun namun ia telah meraih predikat peraih medali emas pertama dengan status Atlet Independen sejak Olimpiade 1992 di Barcelona.

Pada Olimpiade 2016 di Brasil Fehaid berhasil mengalahkan atlet unggulan Italia, Marco Innocenti, di babak final. Sehingga dirinya dinobatkan sebagai atlet terbaik dari Kuwait.

Asian Games 2018KuwaitProfil Negara Asian Games 2018

Berita Terkini