Mengenal 3 Pasukan Elit TNI yang Amankan Asian Games 2018, Ada yang Disebut Pasukan Siluman

INDOSPORT.COM - Perhelatan olahraga terakbar di benua Asia, Asian Games 2018, hanya tinggal menghitung hari lagi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai tuan rumah melakukan berbagai persiapan dari jauh-jauh hari.

Hal tersebut dilakukan demi menyukseskan turnamen yang selalu digelar setiap empat tahun tersebut. Mulai dari fasilitas venue, transportasi umum, hingga keamanan, telah dipersiapkan dengan baik menjelang Asian Games 2018.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mempersiapkan pasukan khusus untuk menjaga keamanan selama gelaran Asian Games 2018. Salah satu tugas pasukan khusus tersebut tentunya membuat para pengunjung dan kontingen aman berada di Indonesia.

Karena, beberapa waktu lalu Indonesia sempat diterpa masalah teror bom di berbagai lokasi. Berikut INDOSPORT merangkum 3 pasukan khusus yang diturunkan TNI untuk mengamankan Asian Games 2018.

1. Denjaka

Denjaka merupakan singkatan dari Detasemen Jalamangkara, yang bertugas menanggulangi masalah teror di wilayah perairan Indonesia. Anggotanya sendiri merupakan gabungan dari kelompok Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi (TAIFIB).

Denjaka memang dikhususkan untuk mengawal persoalan teror di Indonesia dan bisa dioperasikan di mana saja, termasuk di daerah perairan. Tak hanya diperairan, Denjaka juga sangat tangguh menangani masalah-masalah yang muncul di darat. 

Kemampuan dari pasukan ini diakui dunia. Bahkan disebut-sebut kemampuan dari 1 personil Denjaka setara dengan 120 orang prajurit TNI biasa.

Tak mudah untuk masuk dalam detasemen ini. Setahun hanya terseleksi 50-an orang yang masuk dari ratusan yang mendaftar. Salah satu ujiannya adalah melepas diri di laut dengan tangan dan kaki terikat.  

2. Sat-81 Kopassus

Satuan Penanggulangan Teror 81 (Gultor Sat-81) yang mendapat julukan Pasukan Siluman Kopassus adalah satuan Kopassus yang setingkat dengan Grup. Pasukan ini pun menjadi seleksi pasukan khusus terbaik di TNI sejak didirikan 1981.

Kualifikasi personel strata tertinggi di  mampu meredam ancaman yang bersifat kompleks dengan skala kesulitan sangat tinggi.

Sat-81 ini dididik untuk bergerak dalam unit kecil dengan durasi yang sangat cepat. Bukan lagi dalam hitungan jam, namun Sat-81 dilatih untuk meredam ancaman dalam hitungan menit.

Prajurit Gultor Sat-81 memiliki spesialisasi kemampuan tinggi tidak hanya di darat. Mereka juga punya kemampuan terjun bebas atau kemampuan khusus di laut yang biasa dikuasai Tim Pasukan Katak.

Gultor Sat-81 baru diturunkan bila ancaman dengan skala yang sangat sulit karena mereka punya visi "Tidak diketahui, tidak terdengar, dan tidak terlihat".

Selain harus punya kekuatan fisik, mereka juga harus punya kecerdasan dengan IQ diatas 110. Beberapa misi yang mereka lakoni antara lain pembebasan sandera maskapai Garuda di Thailand pada 1981, pembebasan 26 sandera di Irian Jaya pada 1996 serta penggerebekan Gembong Teroris Nurdin M Top.

3. Satuan Bravo 90

Terakhir, pemerintah Indonesia juga menurunkan pasukan bernama Satuan Bravo 90 untuk mengamankan jalannya Asian Games 2018. Pasukan tersebut merupakan satuan pelaksana operasi khusus Korps Paskhas.

Pasukan yang tergabung di dalamnya merupakan anggota-anggota pilihan yang terbaik dari lingkungan Korps Paskhas TNI Angkatan Udara (AU).

Mereka pun dididik untuk memerpkuat kemampuan anti-teror dengan melatih infiltrasi laut yang bertujuan untuk penyerbuan pangkalan udara lepas pantai.

Satbravo 90 tak hanya mahir di udara. Mereka juga ahli di laut dan darat. Kemampuan dari satuan ini bahkan disebut-sebut satu orang Satuan Bravo 90 setara dengan 8 prajurit TNI biasa.

Salah satu atlet muda Indonesia, Valentinus Nahak meninggal dunia:

Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain di INDOSPORT