3 Hal Salah Kaprah soal Asian Games di Masyarakat
INDOSPORT.COM - Perhelatan Asian Games 2018 telah resmi dibuka pada Sabtu (18/08/18). Namun masih ada 3 hal yang salah kaprah di masyarakat Indonesia.
Opening ceremony Asian Games 2018 telah selesai pada Sabtu (18/08/18). Dan hari Minggu (19/08/18) ini sejumlah cabang olahraga mulai memainkan pertandingannya.
Hingga 2 September 2018 mendatang, Asian Games 2018 akan menggelar sejumlah pertandingan setiap harinya. Setelah opening ceremony yang begitu megah, masyarakat Indonesia mulai antusias untuk menonton pertandingan Asian Games 2018.
Sejak pagi, antrian untuk membeli dan menukarkan tiket di kawasan GBK sudah panjang dan mengular hingga ke jalan raya. Hal itu menunjukkan bahwa demam Asian Games 2018 mulai menjangkiti masyarakat.
Namun, ada beberapa hal yang masih terjadi salah kaprah di masyarakat soal Asian Games. Berikut INDOSPORT telah merangkum 3 diantaranya.
1. SEA Games = Asian Games
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa membedakan South East Asian Games (SEA Games) dengan Asian Games. Bahkan masyarakat menyebut Asian Games sebagai SEA Games, dan ada pula yang menyebut ASEAN Games.
Hal tersebut karena masyarakat Indonesia saat ini memang lebih familiar dengan SEA Games daripada Asian Games. Indonesia sudah 4 kali menjadi tuan rumah SEA Games, yaitu pada tahun 1979, 1987, 1997, dan 2011.
Selain itu, SEA Games juga diselenggarakan dua tahun sekali, sehingga SEA Games lebih "nyangkut" di otak masyarakat Indonesia. Kontingen Indonesia juga lebih berprestasi di ajang SEA Games dan mendapat sorotan.
Terlebih lagi, SEA Games 2011 lalu diselenggarakan di Indonesia saat sudah memasuki era teknologi informasi yang lebih modern, sehingga gema SEA Games lebih terasa di masyarakat.
Sedangkan Asian Games hanya diselenggarakan dalam 4 tahun sekali. Dan terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah dan mengirimkan banyak atlet adalah di Asian Games IV 1962.
Dan pada perhelatan Asian Games berikutnya, Indonesia hanya mengirimkan atlet yang berpotensi emas.
2. Palestina - Indonesia
Hubungan antara Indonesia dan Palestina memang sangat erat sejak dahulu. Palestina menjadi negara pertama secara de facto yang mengakui Indonesia sebagai sebuah negara, jauh sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Setelah itu, hubungan baik Indonesia - Palestina terus dijaga hingga saat ini. Dan di Asian Games 2018, Timnas sepak bola Palestina dan kontingen Palestine mendapat sambutan meriah dari penonton di Indonesia.
Namun, Palestina mengikuti Asian Games 2018 bukan karena Indonesia menjadi tuan rumah, seperti yang banyak dikira oleh masyarakat.
Indonesia sudah mengikuti Asian Games sejak pertama kali digelar pada tahun 1951, dan tidak pernah absen dalam perhelatan Asian Games.
Sedangkan Palestina baru mengikuti Asian Games pada tahun 1994. Hingga tahun 2018, Palestina baru mengikuti 7 kali Asian Games, dan baru meraih 1 medali.
3. Korea Bersatu
Korea Selatan dan Korea Utara, tampil bersama dalam satu bendera saat defile kontingen Asian Games 2018. Dan masyarakat mengira bahwa Indonesia menjadi penyebab dua negara itu menjadi 'akur'.
Namun, sebenarnya kontingen Korea Utara dan Korea Selatan sudah beberapa kali tampil di ajang olahraga dalam satu bendera. Asian Games bukan pertama kali Korea Utara dan Korea Selatan berada di bawah satu bendera.
Korea Utara dan Korea Selatan pertama kali tampil dengan bendera Unifikasi Korea pada Kejuaraan Dunia Tenis Meja 1991. Selanjutnya masih di tahun yang sama, tim gabungan Korea mengikuti turnamen FIFA World Youth Championship 1991 atau yang sekarang dikenal dengan nama Piala Dunia U-20 FIFA.
Dan sebelum Asian Games 2018, Korea bersatu juga tampil di Olimpiade Musim Dingin 2018, Februari 2018 lalu.
Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT