Jangan Terulang! 3 Atlet Berprestasi ini Terlambat Dapatkan Bonus dari Menpora
INDOSPORT.COM - Kontingen Indonesia bisa dibilang meraih sukses besar dalam gelaran Asian Games 2018. Walau masih belum mampu untuk menjadi juara umum, setidaknya torehan medali emas kontingen Indonesia sudah jauh melewati target.
Ya, kontingen Indonesia ditargetkan oleh pemerintah untuk bisa meraih setidaknya 16 medali emas. Akan tetapi, capaian justru jauh melebih target, dan mampu mencorehkan 31 medali emas.
Melihat prestasi seperti ini, bonus dari pemerintah jadi hal selanjutnya yang patut dibahas. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sendiri kabarnya akan menggelontorkan dana Rp 1,5 miliar untuk tiap atlet peraih medali emas.
Namun, permasalahan yang kerap terjadi terkait bonus ialah soal keterlambatan. Sebelum Asian Games 2018, beberapa atlet berprestasi diketahui terlambat mendapatkan bonus yang dijanjikan.
INDOSPORT pun mencoba membahas deretan atlet berprestasi yang pernah terlambat mendapatkan bonus pemerintah. Berikut ulasannya!
1. Fauzan Noor
Indonesia punya atlet karate berprestasi pada sosok Fauzan Noor. Pria asal Banjarmasin ini, pada Januari 2018 lalu berhasil menjadi juara dunia dalam WASO World Championship di Ceko.
Namun, enam bulan setelah menjadi juara dunia, Fauzan tak mendapat apresiasi dan bonus apapun dari pihak Kemenpora. Bahkan, untuk berangkat berlomba ke Ceko saja, Fauzan sampai harus 'mengemis' bantuan dari berbagai pihak.
Barulah pada akhir Juli 2018, Kemenpora menyadari kesalahannya itu. Kemenpora lantas memintaa maaf pada situs resminya dan memberikan bonus kepada Fauzan sebesar Rp 40 juta.
2. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Indonesia meraih sukses dari cabang olahraga bulutangkis pada ajang Olimpiade 2016 di Brasil. Pasangan ganda campuran, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mengharumkan nama bangsa setelah mempersembahkan medali emas.
Sayangnya, sebulan setelah Olimpiade 2016 selesai, bonus yang dijanjikan kepada Owi/Butet belum turun. Padahal sebelumnya, Kemenpora berjanji bakal langsung memberikan bonus tersebut begitu Olimpiade 2016 usai.
3. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Pasangan ganda putra kebanggaan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, prestasinya memang begitu memukau. Mereka pun kini sukses menjadi pasangan ganda putra nomor satu dunia.
Sayangnya, pada 2017 lalu, kala mereka berhasil menjuarai All England, bonus yang dijanjikan pemerintah malah datang terlambat. Bahkan keterlambatan ini sampai memakan waktu empat bulan.
Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT