x

Silat Asian Games 2018 Dapat Sindiran KOI-nya Yordania

Senin, 3 September 2018 13:02 WIB
Penulis: Nugrahenny Putri Untari | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Pesilat Indonesia, Abdul Malik (sabuk merah) melawan Pesilat Vietnam, Dinh Tuan Nguyen pada babak 16 besar Kelas B Putra 50kg-55kg di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu (23/08/18). Abdul malik menang 3-1 atas lawannya.

INDOSPORT.COM - Meski Asian Games 2018 telah selesai, masih saja ada perbincangan terkait perolehan medali Indonesia yang disebut melambung tinggi setelah menjadi tuan rumah.

Kali ini pertanyaan datang dari Sekjen Komite Olimpiade Yordania (JOC), Nasser Majali. Majali pun mempertanyakan seberapa pentingnya cabor pencak silat di level Asian Games yang pada akhirnya menjadi lumbung medali bagi Indonesia tersebut.

“Saya maklum jika tuan rumah ingin menunjukkan kekuatannya. Akan tetapi, jika posisi ada pada saya, saya tidak akan melakukannya dengan cara memperkenalkan cabang olahraga nasional,” kata Majali kepada Inside The Games.

Baca Juga

Lebih lanjut, Majali kini mencemaskan Indonesia yang ke depannya ia rasa akan kesulitan melampaui prestasi luar biasa yang telah diraih pada Asian Games kali ini melalui cabor pencak silat.

“Apa yang akan tuan rumah hadapi di Asian Games berikutnya adalah mereka tidak akan mampu memecahkan rekor sebelumya. Tidak akan pernah. Itu nonorganik,” katanya lagi.

Berkaca pada hal tersebut, Majali pun mempertanyakan apakah cukup adil untuk memasukkan cabor yang menjadi dominasi suatu negara tertentu.

Ia juga menegaskan bahwa Yordania selalu berusaha membuat pertandingan berjalan adil; salah satunya adalah berkompetisi dengan lawan yang sama-sama memiliki kapasitas dalam cabor yang dipertandingkan.

Baca Juga

“Ide untuk bermain adil tetapi tetap kompetitif, seperti di Yordania, kami ingin berkompetisi dengan negara lain yang memang layak dan memiliki kemampuan. Contohnya, untuk olahraga basket 3x3, kami membawa tim di bawah 18 tahun guna mempersiapkan mereka menuju Youth Olympic."

"Saya bisa saja membawa para pemain di bawah usia 23 tahun. FIBA juga mengizinkan untuk membawa pemain nonkebangsaan, tetapi kami berusaha untuk tidak melakukannya,” tambahnya.

“Memilih cabor yang jelas mendominasi atau mengirimkan atlet yang mendominasi meski dia tidak merasal dari negara Anda sendiri, saya rasa hal tersebut tidak memiliki bernilai,” pungkas Majali.

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT.

IndonesiaAsian GamesPencak SilatAsian Games 2018YordaniaSerba Serbi Asian Games 2018

Berita Terkini