Ini Kronologi Hilangnya Atlet Paralayang Di Palu

INDOSPORT.COM - Hal ini bermula ketika atlet paralayang dari berbagai negara turut berpartisipasi dalam salah satu rangkaian acara Festival Palu Nomoni 2018, Kejuaraan Dunia Cross Country atau Lintas Alam di Palu, Sulawesi Tengah (25/09/18).

Terdapat 27 atlet yang berasal dari berbagai negara, yakni Indonesia, Singapura, Belgia dan Korea, dan tiga pendamping atlet yang ikut berkontribusi dalam festival yang paling meriah di Ibukota Sulawesi Tengah ini.

Jumat, (28/09/18) kemarin, seluruh atlet kembali ke penginapan setelah menyelesaikan babak ketiga pada siang hari. Lalu, sebelum gempa bumi terjadi, dua puluh atlet diantaranya terlebih dahulu meninggalkan hotel sementara untuk membeli makanan, dan sepuluh diantaranya memilih tinggal di hotel.

Dilansir dari Antaranews.com, Wahyu Yudha selaku Ketua Paralayang Indonesia menceritakan keadaan tersebut, “Dua puluh orang yang keluar dari hotel ini, Alhamdulillah aman. Tapi 10 orang yang berada di hotel ini tertimbun,” ujarnya.

1. Atlet Yang Selamat

Yudha mengatakan bahwa informasi terkait data dan jumlah atlet beserta tim yang tertimbun di Hotel Roa-Roa Ia dapatkan dari salah satu atlet yang selamat, Viki.

Viki merupakan salah satu atlet yang berada di hotel saat gempa terjadi. Beruntungnya Ia sempat dievakuasi dan dibantu oleh warga sekitar. Ditemukan di ujung pintu hotel, Ia sempat menyelamatkan diri dengan lari ke luar hotel. Kini, Ia menderita cidera dan patah pada bagian lehernya.

Dengan alat yang terbatas, evakuasi dan proses pencarian korban masih terus berjalan. Hingga kini, Yudha juga menceritakan bahwa masih sering terdengar sayup-sayup suara minta pertolongan dari rerubuhan puing-puing hotel. 

Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.