Profil Cabang Olahraga Asian Para Games 2018: Menembak
INDOSPORT.COM - Asian Para Games 2018 atau event olahraga bagi para penyandang disabilitas Asia akan segera berlangsung di Jakarta. Salah satu cabor yang harus disaksikan adalah menembak.
Cabor ini biasanya disebut sebagai Shooting Para Sport, di mana para atlet yang bertanding dituntut untuk bisa tepat membidik target baik menggunakan senapan dan pistol.
Indonesia akan menurutkan 11 atlet difabel, yang terdiri dari 7 atlet putra dan 4 atlet putri. Di kelasnya ada dua klasifikasi, SH-1 dan SH-2, yang masing-masing punya tiga klasifikasi.
Beberapa di antara 11 atlet ini sama sekali belum memiliki pengalaman sebelumnya. Namun, terdapat juga dua atlet andalan yakni Hani Puji Hastuti dan Bolo Triyanto.
Dalam event kali ini, Indonesia menargetkan satu medali. Mereka pun akan bersaing keras dengan para atlet difabel dari China, Korea Selatan, serta Thailand.
1. Penjelasan Cabor
Format kompetisi menembak Asian Para Games 2018 ini sangat mirip dengan menembak pada umumnya. Setiap atlet sebisa mungkin membidik target yang telah ditentukan.
Targetnya terdiri dari 10 ring penilaian konsentris yang akan berimplikasi pada skor yang didapat. Ring pusat memberikan 10 poin. Angka tersebut semakin berkurang bila bidikan semakin jauh dari ring pusat.
Dalam banyak kesempatan, cincin scoring masing-masing dibagi lagi menjadi 10 zona penilaian lebih lanjut untuk memberikan sistem penilaian desimal, dengan 10,9 menjadi skor tertinggi per tembakan.
Kompetisi menembak dibagi menjadi dua bidang yakni pada atlet yang senapan dan pistol. Kemudian terdapat pula tiga jarak target yang dilombakan yakni 10 meter, 25 meter, dan 50 meter.
Skor untuk setiap tembakan dalam babak kualifikasi diakumulasikan untuk memberi skor total kepada atlet. Delapan atlet teratas di babak kualifikasi dapat lolos ke babak final. Namun skor kualifikasi tidak akan ikut ke final, yang berarti setiap finalis harus kembali memulai pertandingan dari angka nol.
2. Klasifikasi Cabor Menembak
SH1 (Pistol): Atlet yang mengikutinya memiliki gangguan di ekstremitas bawah atau di lengan yang tak digunakan untuk menembak. Atlet dikategori ini dapat bersaing baik dalam posisi berdiri atau duduk (dari kursi roda atau kursi menembak).
SH1 (Senapan): Atlet di kelas ini memiliki gangguan di ekstremitas bawah. Para atlet SH1 senapan dapat bersaing baik dalam posisi berdiri atau duduk (dari kursi roda atau kursi menembak).
SH2 (Senapan): atlet di kelas ini memiliki gangguan di ekstremitas atas, yang menghalangi mereka untuk menopang berat penuh senapan. Karena itu, para atlet menggunakan stan yang dipasang di pegas utnuk membantu mereka mendukung berat senapan.
Tergantung pada penyakit yang diderita, beberapa atlet di kelas ini bisa dimungkinkan untuk memiliki asisten yang mengisi senapan. Banyak atlet SH2 juga memiliki gangguan di ekstremitas di bagian bawah tubuhnya dan dimungkinkan untuk bersaing dalam posisi duduk baik dari kursi roda atau kursi menembak.
Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Para Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT