Dari Kurash hingga Underwater Hockey, Deretan Cabor Baru Indonesia di SEA Games 2019
INDOSPORT.COMÂ - SEA Games 2019 Filipina akhirnya resmi dibuka di Philipine Arena, 30 November 2019 lalu. Ajang multi-event terbesar di Asia Tenggara itu akan dilangsungkan sampai 11 Desember 2019 mendatang.
SEA Games 2019 ini terbilang istimewa karena menjadi edisi dengan jumlah cabang olahraga (cabor) terbanyak dalam sejarah. Total, ada sebanyak 56 cabor yang dipertandingkan di Filipina.
Dengan banyaknya jumlah yang dipertandingkan, maka SEA Games 2019 dipastikan bakal menghadirkan cabang-cabang olahraga baru.
Selain mempertandingkan cabor-cabor olimpik seperti atletik, panahan, bulutangkis, karate, renang, polo, taekwondo, tenis, menembak, wushu, sepak bola, basket, sampai voli, SEA Games Filipina bakal menghadirkan sedikitnya 15 cabang olahraga baru.
Ke-15 cabor baru itu adalah kurash, e-sports, skateboard, basket 3x3, arnis, underwater hockey, Lawn Bowling, Obstacle course, netball, sambo, wakeboarding, kickboxing, floorball, surfing, dan jiu-jitsu
Sebagian dari 15 olahraga baru itu sendiri sebetulnya sudah pernah dipertandingkan namun di ajang olahraga multi-event lain.
Sebut saja basket 3x3 yang pernah dipertandingkan di Asian Games 2018. Kemudian ada Skateboard dan e-sports juga diperlombakan di Asian Games 2018.
Selain cabang olahraga baru, ada juga cabor-cabor lama yang dipertandingkan namun dengan tingkat keunikan tinggi. Cabor-cabor itu antara lain dancesports, dan juga petanque.
Cabang obstacle course (lari rintangan) sendiri hampir dicoret dari cabor SEA Games Filipina. Alasannya hanya tiga negara yang mendaftar yakni Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Sementara syarat untuk menjadi peserta adalah empat negara. Namun, untungnya ada negara Laos yang akhirnya ikut mendaftar tanding di cabang ini.
"Laos telah setuju untuk memasukkan obstacle course rase di SEA Games," ujar Ketua Olimpiade Filipina, Ricky Vargas, seperti dilansir kantor berita Filipina (PNA), Rabu, (10/04/19) silam.
Indonesia sebagai salah satu negara peserta mengikuti sebagian besar cabang-cabang baru tersebut, seperti underwater hockey, skateboard, surfing, e-sports, jiu-jitsu, kickboxing, kurash, floorball, sambo, dan wakeboarding.
Ikut Belakangan
Kontingen Indonesia pada awalnya hanya mengikuti 45 cabang olahraga dari total 56 yang dipertandingkan. Tercatat ada tujuh cabor yang belum didaftarkan yakni sailing, handball, anggar, gulat, tenis meja, floorball, dan underwater hockey.
Jumlah yang tersisa ini mengerucut menjadi empat cabor sehingga kontingen Indonesia direncanakan mengikuti 48 cabang olahraga.
Namun keempat cabor terakhir tersebut akhirnya memutuskan untuk ikut bertanding walau dengan dana mandiri. Keempat cabor itu adalah sailing, anggar, underwater hockey, dan floorball.
Dari empat cabang ini, sailing sendiri masuk kategori klaster empat atau belum pernah berprestasi di ajang internasional. Sementara underwater hockey dan floorball merupakan cabang baru di SEA Games 2019 dan juga pertama kali diikuti oleh Indonesia.
Namun begitu, menjelang keberangkatan, pihak KOI akhirnya memutuskan untuk turut membiayai full biaya akomodasi para atlet keempat cabang tersebut.Â
"Iya (semua atlet ditanggung). Jadi, tidak ada cabor yang memberangkatkan atlet secara mandiri," ujar Ketua kontingen Indonesia, Harry Warganegara, ketika dihubungi INDOSPORT, Jumat (22/11/19).
Hanya saja, untuk keberangkatan para ofisial, kontingen tidak bisa membiayai.
"Beberapa cabang olahraga yang diputuskan ikut belakangan itu kita negosiasinya adalah mereka memberangkatkan seluruh ofisialnya secara mandiri," ujar Harry.
Optimisme Tim Underwater Hockey
Underwater Hockey sebagai salah satu cabor olahraga baru yang diikuti Indonesia pun tak ingin sekedar numpang lewat. Tim underwater hockey Indonesia mengincar setidaknya dua medali di cabor ini, yakni medali emas dari nomor putra dan medali perak dari nomor putri.
Hal ini diungkapkan langsung oleh pelatih tim nasional, Reza Anggara, saat dihubungi INDOSPORT, Selasa (25/11/19).
"Target sih di pria kita maunya emas. Untuk yang wanita memang agak berat karena ada Filipina dan Singapura, tapi kita coba ingin silver (perak)," ujar Reza.
Tim underwater hockey sendiri memiliki kepercayaan diri tinggi untuk akhirnya memutuskan turut berpartisipasi di ajang sebesar SEA Games. Menurut Reza, pihaknya selama ini sudah berkomunikasi dengan negara peserta lain untuk sama-sama berusaha memajukan olahraga sub akuatik ini.
Reza menilai peluang Indonesia untuk menjadi negara kuat di cabang underwater hockey di Asia Tenggara sangat besar. Indonesia saat ini termasuk ke dalam tiga negara di Asia Tenggara (selain Singapura dan Filipina) yang olahraga underwater hockey-nya tengah berkembang.
"Selain memang kita ingin berprestasi, kita memang ingin memajukan olahraga ini. Untuk maju kita percaya, karena memang kekuatan yang kuat itu tiga (salah satunya Indonesia). Yakinlah kita masuk di tiga besar," kata Reza.
Namun begitu, tim nasional underwater hockey masih merasa bahwa dukungan pemerintah untuk olahraga baru ini masih kurang, khususnya dalam hal pendanaan.
"Akhirnya mereka memberikan dengan budget. Cuma secara tim, pendanaan itu kecil. Memang tidak cukup karena kita olahraga tim dan ini tim putra-putri kan," katanya.
Olahraga underwater hockey sebelumnya belum pernah dipertandingkan di ajang multi event. SEA Games 2019 akan jadi acuan apakah cabang ini bisa masuk ke Olimpiade atau tidak.
Selama ini, underwater hockey memang hanya menggelar single event dan kejuaraan dunia. Tim Indonesia juga sudah beberapa kali berpartisipasi di beberapa ajang.
Underwater Hockey adalah semacam olahraga hoki namun dimainkan di bawah air. Olahraga ini dimainkan dua tim dengan masing-masing anggota terdiri dari enam pemain.
Dalam olahraga ini dibutuhkan sekali napas panjang dan teknik menyelam. Pada permainan ini tidak ada penjaga gawang maupun sistem off-side.
Untuk membedakan, kedua tim mengenakan warna stick yang berbeda yakni hitam dan putih. Dengan waktu permainan 2 x 15 menit para pemain harus membawa bola (puck) dengan tongkat dan memasukan ke gawang lawan mereka.
Mengenal Cabor Baru yang Diikuti Indonesia
Untuk mengenal lebih jauh cabang-cabang baru yang diikuti Indonesia di SEA Games Filipina, berikut ini kami pilihkan ulasannya untuk Anda.
Sambo
Sambo masih merupakan jenis olahraga bela diri. Sambo populer sebagai seni bela diri modern yang dikembangkan di Uni Soviet (sekarang Rusia). Pada prakteknya, Sambo terlihat seperti tarung bebas atau gulat.
Cabang olahraga Sambo pun akan dipertandingkan di SEA Games 2019. Tim sambo Indonesia memiliki modal kepercayaan diri berlaga pada perhelatan SEA Games 2019 di Filipina.
Dilansir dari Antara, tim Sambo Indonesia baru saja menuntaskan Kejuaraan Asia 2019. Pada SEA Games 2019 di Filipina, cabang olahraga somba mempertandingkan tujuh nomor dengan Indonesia yang menargetkan menjadi juara umum. "Target Indonesia adalah juara umum sambo," kata Ketua Umum Persambi, Krisna Bayu.
Floorball (Bola Lantai)
Floorball atau bola lantai adalah olahraga yang dimainkan dengan menggunakan tongkat komposit yang melengkung. Olahraga ini bisa dimainkan di lapangan basket, voli, atau pun aula.
Floorball dimainkan di lapangan dengan enam pemain per tim. Tujuan dari permainan ini adalah mencetak gol dengan menggunakan bola plastik ke gawang lawan yang ada di ujung masing-masing lapangan. Indonesia menurunkan dua tim di cabor floorball SEA Games 2019 yakni masing-masing di nomor putra dan putri.
Kurash
Kurash juga muncul menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di gelaran SEA Games 2019. Kontingen Indonesia akan mengirimkan atletnya untuk berlaga di cabor baru ini.
Kurash sendiri merupakan salah satu jenis olahraga bela diri yang berasal dari wilayah Tatarstan Asia Tengah. Kurash dimainkan dengan cara membanting lawan dalam posisi berdiri dan menggunakan kaitan atas (tangan).
Lawn Bowls
Cabang olahraga Lawn Bowls sejatinya masih mirip-mirip dengan boling. Menjadi cukup berbeda, Lawn Bowls menggunakan bola yang beratnya tidak seimbang dan menggelinding secara tidak teratur.
Lawn Bowls dimainkan oleh satu sampai empat orang di lapangan rumput yang biasa disebut green. Lapangan rumput yang digunakan umumnya sintetis dan berukuran 40 x 40 meter.
Cabor ini pun akan dipertandingkan di SEA Games 2019. Indonesia sendiri sudah menyiapkan beberapa atlet untuk bisa menuai prestasi dalam cabor Lawn Bowls.