Venue Sepatu Roda PON XX Papua Berstandar Internasional
INDOSPORT.COM - Venue Sepatu Roda yang disiapkan menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Bumi Papua Oktober tahun ini akan menjadi salah satu sarana olahraga berstandar internasional yang ada di Indonesia.
Venue yang terletak di kawasan Bumi perkemahan (Buper) Waena, Kota Jayapura itu kini masih dalam proses pembangunan dan diharapkan akan menjadi kiblat untuk melahirkan atlet sepatu roda di Indonesia.
"Venue ini berstandar internasional dan nantinya juga venue ini akan menjadi tempat untuk melahirkan para atlet yang andal di cabang olahraga sepatu roda khususnya anak-anak Papua," ujar Technical Delegate (TD) Sepatu Roda, Jeffry Abel, Sabtu (13/02/21).
Dia juga mengungkapkan, pembangunan venue sepatu roda di Buper Waena di rencanakan rampung pada Maret 2021.
"Saat ini venue itu masuk dalam tahap 70 persen pembangunan. Kalau tidak ada halangan Maret rampung dan April sudah dapat dipergunakan," kata Jeffry.
Ditanya soal kendala para atlet PON Papua cabang sepatu roda yang kesulitan tempat latihan, Jeffry mengatakan nantinya venue tersebut akan di pergunakan oleh para atlet sebagai markas.
"Kami berharap proses pembangunan ini rampung secepatnya. Dan kami berharap dengan Venue ini bisa membantu para atlet dalam mematangkan persiapan menghadapi PON, apalagi Papua sebagai tuan rumah," kata Jeffry menegaskan.
Ia pun menambahkan, venue sepatu roda ini nantinya akan berstandar internasional lantaran spesifikasi lintasan mengikuti standar federasi internasional.
"Mulai dari kelengkapan sarana dan prasarana semuanya berstandar internasional, dengan menggunakan final coating dari Vesmaco Italia dan timing system dari amerika, maka venue Buper akan menjadi yang terbaik di Benua Asia," kata dia lagi.
Venue ini menambah daftar sarana olahraga berstandar internasional atau berkelas dunia yang berdiri megah di Bumi Cenderawasih.
Venue sepatu roda PON XX Papua yang terletak di kawasan Bumi Perkemahan (Buper) Waena, Kota Jayapura ini, dibangun sepaket dengan venue panahan dan dayung berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor I tahun 2020 dengan menelan anggaran senilai Rp 116,5 miliar.