Mengintip Para Pesaing Berat Indonesia Menuju Tuan Rumah Olimpiade
INDOSPORT.COM - Indonesia hadapi tugas berat di bidding tuan rumah Olimpiade 2032, lantaran harus bersaing dengan negara-negara lain yang punya niat serupa.
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah menerbitkan Keppres Nomor 9 Tahun 2021 terkait pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, beberapa waktu yang lalu.
Penerbitan Keppres ini menjadi dasar hukum untuk pihak-pihak terkait agar meneruskan upaya pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, termasuk pegangan bagi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Seiring dengan terbitnya Keppres tersebut, panitia bernama INABCOG pun dibentuk, yang nantinya akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan KOI serta lembaga-lembaga terkait untuk mewujudkan cita-cita Indonesia di ajang berskala dunia ini.
Indonesia sendiri sejatinya bukan calon kandidat yang bisa dipandang sebelah mata, apalagi jika mengingat kesuksesan Asian Games dan Para Games 2018, yang mana menuai banyak pujian dari publik internasional.
Hal tersebut pun diamini oleh Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari. Ia optimistis Indonesia bisa ikut dalam peta persaingan tuan rumah Olimpiade 2032 dan membawa nama Asia Tenggara sebagai legasinya.
"Jangankan 2032, sekarang pun kita siap untuk Olimpiade. Kenapa? Karena sukses Asian Games dan Asian Para Games yang kita dapatkan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sejak tahun 1896, tuan rumah Olimpiade musim panas kerap didominasi oleh negara-negara Eropa. Di luar itu ada Amerika Serikat, Australia, Jepang, Meksiko, China, Brasil, akankah Indonesia menyusul kemudian?
Tentu tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade, event olahraga akbar empat tahunan yang diikuti ribuan atlet dari ratusan negara, dengan cabor yang melimpah pula.
Hanya saja, perjalanan Indonesia di bidding Olimpiade 2032 tidaklah mudah. Masih ada para pesaing yang harus disingkirkan selama proses ini. Siapa saja?
1. Para Pesaing Indonesia di Bidding Tuan Rumah Olimpiade Tokyo 2032
Australia
Ya, Negeri Kanguru adalah pesaing terberat Indonesia. Bahkan, bisa dibilang mereka adalah ‘musuh’ setiap negara yang ikut dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2032.
Hal ini tidak lepas dari Kota Brisbane yang telah dinobatkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai tuan rumah pilihan alias preferred dialogue, yang disampaikan oleh Presiden IOC, Thomas Bach, dalam sebuah jumpa pers di Swiss beberapa waktu lalu.
Dengan demikian, Brisbane pun mendapat kesempatan untuk menggelar pembicaraan lebih lanjut soal rencana mereka menjadi tuan rumah Olimpiade. Jelas saja, status ini membuat mereka selangkah lebih maju ketimbang para pesaingnya, termasuk Indonesia.
Selain itu, dukungan pun juga mengalir dari Perdana Menteri Australia, Scott Morisson, yang menjamin pemerintah federal akan berkontribusi dana untuk perisapan Olimpiade 2032.
Kebijakan tersebut tertuang dalam surat yang dikirim Morisson kepada pimpinan Negara Bagian Queensland, Annastacia Palaszczuk. Dengan rasio pendanaan 50:50, bidding yang digaungkan Brisbane pun akan semakin menarik.
“Ini adalah kabar baik bagi Queensland,” demikian kata Palaszczuk, seperti diberitakan laman Brisbane Times.
Korea
Pesaing Indonesia selanjutnya di bidding tuan rumah Olimpiade 2032 adalah Unifikasi Korea, yang terdiri dari Korea Selatan dan Korea Utara.
Ketika Brisbane jadi unggulan pertama, Korea ternyata juga tidak ingin kalah dalam peta persaingan ini. Kantor berita Yonhap News melaporkan, negara Asia Timur tersebut telah mengajukan proposal tuan rumah Olimpiade 2032 untuk Seoul dan Pyongyang.
Langkah yang diambil Unifikasi Korea ini sejatinya sudah pernah dibicarakan oleh Thomas Bach bersama Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada September 2019 silam.
Meski begitu, langkah Korea Selatan dan Korea Utara menuju tuan rumah Olimpiade 2032 sepertinya tidak akan mudah, mengingat hubungan dua negara ini masih sangat rawan untuk berseteru dan bersitegang.
Akan tetapi, segala daya upaya akan tetap diperjuangkan oleh Korea, termasuk permintaan Pemeritah Metropolitan Seoul kepada IOC untuk membuka dialog dengan kota-kota lain, walaupun Brisbane kini ada di barisan paling depan.