Mengapa F1 dan MotoGP Tidak Masuk Olimpiade? Ini Alasannya

INDOSPORT.COM – Olimpiade merupakan pesta olahraga internasional yang hanya diadakan setiap empat tahun sekali. Pada edisi terbaru, yakni Tokyo 2020, ajang ini mempertandingkan 46 cabang olahraga.

Namun, tidak terlihat dua cabang olahraga yang tergolong populer di dunia dalam daftar itu, apalagi kalau bukan Formula 1 (F1) dan MotoGP. Mengapa demikian?

Beberapa waktu lalu, mantan presiden International Olympic Committee (IOC), Jacques Rogge, mengatakan alasannya. Dia merasa, F1 dan MotoGP tidak layak masuk Olimpiade.

“Olimpiade itu merupakan sebuah kompetisi untuk para atlet, bukannya peralatan (motor dan mobil),” kata Jacques Rogge pada Olimpiade London 2012 seperti dikutip dari The Roar.

Lantas, apa saja yang sejatinya memang membuat Formula 1 (F1) dan MotoGP tidak pantas dipertandingkan di ajang  Olimpiade? 

1. Alasan F1 dan MotoGP Tidak Masuk Olimpiade

Tidak Keluar Keringat

Salah satu pemandangan yang biasa kita lihat dalam Olimpiade adalah keringat para atlet saat bertanding. Hal ini tidak dialami oleh pembalap F1 dan MotoGP.

Meski begitu, bukan berarti pembalap F1 dan MotoGP tidak berkeringat sama sekali, setidaknya sebelum memulai balapan mereka membutuhkan latihan fisik dan mental untuk berkompetisi.

Sayangnya, ketika balapan, mereka sama sekali tidak mengeluarkan keringat, karena hanya duduk manis di depan kemudi dan jok motor.

Bentrok dengan Agenda Utama

Olimpiade musim panas dilaksanakan pada bulan-bulan yang berkisar di pertengahan tahun. Periode itu bersinggungan dengan agenda utama para pembalap Formula 1 dan MotoGP.

Mereka tentu lebih memilih berkompetisi di sana ketimbang mewakili negaranya di Olimpiade. Selain itu, musim panas biasanya adalah fase-fase krusial di Formula 1 dan MotoGP.

Penulis: Indira Octavia Pancawangi