Atlet Dilarang Berhubungan Seks di Olimpiade 2020, Kondom Sponsor Maklum
INDOSPORT.COM - Aturan untuk atlet Olimpiade Tokyo 2020 tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di pondokan kampung atlet sampai saat ini masih jadi pembicaraan.
Pasalnya, mereka praktis tidak boleh saling berdekatan satu sama lain alih-alih berjabat tangan, berpelukan, dan berhubungan badan.
Okamoto Industries yang menjadi pihak penyedia kondom resmi bagi atlet mau tidak mau buka suara. Mereka terpaksa menerima kebijakan tersebut meski akhirnya harus melewatkan kesempatan untuk mengkampanyekan seks aman.
"Sebelum pandemi kami melihat Olimpiade sebagai tempat yang bagus untuk memajang produk kami. Penting untuk terus menaikkan kesadaran publik soal infeksi menular seksual," papar Kunihiko Okamoto selaku wakil presiden Okamoto Industries.
"Tapi sekarang situasinya berubah. Ada hal yang lebih penting daripada membicarakan pentingnya alat kontrasepsi," sambungnya lagi.
Dalam rangka pencegahan virus HIV dan penyakit AIDS, panitia Olimpiade 2020 sudah selalu membagikan kondom untuk para atlet yang datang. Tradisi ini sudah dimulai sejak Seoul 1988.
1. Sudah Jadi Tradisi
Sebenarnya kebiasaan serupa juga akan diterapkan di Tokyo 2020, namun ada sedikit perubahan. Atlet baru akan diberi kondom setelah check-out dari kampung atlet dan diharapkan mereka akan mempraktekkan seks aman sepulang dari Olimpiade.
Panitia penyelenggara memang berusaha keras untuk menjaga kesehatan tiap kontingen yang datang ke Jepang. Sebelumnya, sempat beredar isu jika tempat tidur para atlet didesain agar tidak bisa digunakan untuk berhubungan badan, namun kabar ini dengan cepat terbukti salah.
Material dipan yang dipakai memang tidak biasa, tapi bukannya tidak bisa dipakai untuk tujuan selain tidur. Pihak panitia hanya menyediakan tempat tidur dengan bahan yang bisa didaur ulang sehingga ramah lingkungan.
Pembatasan penyaluran keinginan seksual atlet sebenarnya sudah mendapat respon negatif dari sejumlah pihak. Mereka yang tetap ingin mendapat kebebasan kemudian diberi dukungan Maki Hirayama, seorang ahli dri Universitas Meiji.
Ia beranggapan jika seks baik untuk para Oimpian karena bisa meredakan stres. Setelah kerja keras dan disiplin dalam waktu lama, seks disebut bisa menjadi pelarian yang sempurna.
Meski demikian, kalangan medis tetap ingin agar prokes pencegahan Covid-19 tetap diberlakukan guna menekan penularan. Tokyo melaporkan ada 1832 kasus baru pada Rabu (21/7/21), tertinggi sejak Januari 2021.