Menpora Upayakan Angkat Besi Dicintai Seperti Sepak Bola dan Bulutangkis
INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berupaya mensosialisasikan cabor angkat besi agar diminati masyarakat seperti sepak bola dan bulutangkis. Cabang ini konsisten menyumbangkan medali di event dunia seperti olimpiade dan lainnya.Â
Menpora tak menampik bahwa angkat besi cukup sulit diminati seperti bulutangkis, sepak bola, maupun voli. Masyarakat tetap menggilai tiga cabor itu karena kerap dimainkan dan punya kejuaraan profesional.
Sehingga, Menpora berusaha agar ke depan angkat besi lebih dikenal masyarakat karena sudah terbukti bisa mengharumkan nama Indonesia.
"Olahraga angkat besi ini adalah olahraga individual. Memang kita harus carikan cara, paling tidak masyarakat itu mau dan suka untuk menggeluti cabor angkat besi. Memang tidak mudah di masyarakat kita, terutama bagi kaum perempuan," kata Zainudin Amali.Â
Dengan Grand Design Olahraga Nasional, Menpora berupaya melakukan pembinaan usia dini atlet angkat besi. Pihaknya akan memaksimalkan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang ada di berbagai daerah.
Â
"Mungkin sosialisasi kemasyarakatan akan kita dorong supaya mereka tertarik. Tapi kalau diusahakan untuk bagaimana euforia masyarakat setara seperti dengan bulutangkis, sepak bola, basket, dan voli itu masih belum," tutur Zainudin Amali.
1. Jaminan Medali
Selain angkat besi, cabor lain seperti panahan, menembak, dan olahraga yang jarang ada kejuaraan nasionalnya akan lebih sering diperkenalkan ke masyarakat. Cabor 'terlupakan' itu kerap dipertandingkan di event sekelas Olimpiade, Asian Games, SEA Games, dan lainnya.
"Memang kami akan usahakan,tapi untuk sama persis (dengan sepak bola dan bulutangkis) mungkin tidak. Untuk menarik minat, mengikutinya itu kami butuh dorongan dari semua pihak," jelas Menpora.
"Kalau kita persiapkan dari sekarang, saya punya keyakinan kelak bisa (meraih medali emas lewat angkat besi)," tuntas Zainudin Amali.
Pada Olimpiade 2020, angkat besi mampu menyumbang tiga medali. Dua medali perunggu diraih oleh Windy Cantika (kelas 49 kg putri) dan Rahmat Erwin Abdullah (kelas 73 kg putra) serta medali perak dari legenda Eko Yuli Irawan (kelas 61 kg putra).