4 Huru-hara di Olimpiade Beijing, Keluhan Makanan hingga Tragedi Outfit
INDOSPORT.COM - Olimpiade Beijing 2022 tengah berlangsung dan masih menyisakan beberapa hari lagi sebelum resmi ditutup.
Sampai tulisan ini dibuat, Jerman masih memimpin tabel perolehan medali sementara, dengan raihan 5 emas, 3 perak, dan 0 perunggu.
Meski begitu, secara jumlah mereka masih kalah dari Norwegia yang sudah mengantongi 10 medali dengan rincian 4 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Jika tidak ada halangan, event multi-sport ini akan ditutup pada 20 Februari 2020.
Dalam perjalanannya, Olimpiade Beijing 2022 telah tertimpa banyak sekali isu. Menggelar hajatan berskala besar memang penuh kendala, namun penyelenggaraan event ini makin berat lantaran berlangsung di tengah pandemi.
Bukan hanya itu, China sebagai tuan rumah pun tersandung isu kemanusiaan yang membuat sejumlah negara peserta menetapkan boikot diplomatik.
Beberapa di antara mereka enggan mengirim wakil untuk menghadiri event akbar empat tahunan itu, meski tetap mengizinkan para atletnya untuk bertanding.
Memasuki tanggal 9 Februari 2022, banyak peristiwa yang telah mewarnai gelaran Olimpiade Beijing kali ini, mulai dari kejadian-kejadian berbau teknis sampai yang nonteknis sekali pun.
Nah, untuk mengetahuinya, berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT.com telah merangkum lima kejadian maupun huru-hara yang terjadi sepanjang jalannya acara sejauh ini.
Atlet Diisolasi
Digelar di tengah gempuran Covid-19, segala bentuk acara yang mengundang keramaian maupun kerumunan massa dalam jumlah besar tentu harus digelar dengan prokes kesehatan yang super ketat.
Begitu pula Olimpiade Beijing 2022. Akan tetapi, belum lama ini seperti diwartakan TIME, puluhan atlet diketahui terpapar Covid-19 dan harus diisolasi selama tujuh hari.
Untuk menekan angka penyebaran, penyelenggara telah menerapkan aturan wajib PCR di wilayah bubble. Tidak tanggung-tanggung, tes ini pun dilakukan setiap hari.
1. Isu Lain
Fasilitas
Isu lainnya yang juga mewarnai Olimpiade Beijing 2022 adalah kesaksian para penghuni village terkait fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh panitia.
Dilansir dari laman NY Post berdasarkan postingan-postingan yang beredar di media sosial, beragam komplain bermunculan soal buruknya kondisi penginapan, menu makanan, sampai ruang isolasi.
Salah satu atlet asal Jerman bernama Christian Schwaiger bahkan mengkritik katering yang ia terima dari panitia. Ia mempertanyakan menu yang disediakan lantaran dianggap kurang mengakomodasi asupan para atlet dengan baik.
Tragedi Outfit
Selanjutnya ada kasus dari olahraga ski jump, di mana lima atlet wanita yang berkompetisi di nomor mixed team didiskualifikasi karena penggunaan outfit yang dirasa melanggar ketentuan.
Ofisial pertandingan menyebut outfit yang mereka gunakan terlalu besar dan bisa menguntungkan pemakainya.
Outfit besar diketahui punya keunggulan menahan angin dengan lebih baik. Dengan demikian, para pelompat mungkin saja diuntungkan karena bisa bertahan di udara lebih lama.
Pemberian Medali Tertunda
Peristiwa mengagetkan terjadi di olahraga figure skating, di mana proses penyerahan medali harus tertunda karena sebuah legal issue yang tidak dijabarkan oleh pihak IOC secara gamblang.
“Kami tetap memanggil para atlet yang memenangkan medali. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan masalah ini selesai secepat mungkin,” ujar juru bicara IOC, Mark Adams, seperti diwartakan NBC News.