Tragis, Juara Dunia Kickboxing Ukraina Gugur Usai Ikut Perang di Mariupol
INDOSPORT.COM - Juara dunia Kickboxing asal Ukraina, Maksym Kagal, gugur dalam usaha membela kedaulatan Ukraina, sejak di invasi Rusia Februari lalu.
Petarung dan juara Dunia berusia 30 tahun ini, gugur di Mariupol ketika sedang berperang melawan pasukan Rusia di kota pelabuhan Mariupol, Donetska, Ukraina.
Sebab di kota itu, setidaknya masih ada sekitar 160.000 warga sipil yang terperangkap, terkepung oleh pasukan Rusia, dengan persediaan makanan, air, dan obat-obatan terbatas.
Menurut laporan Independent, Pelatih Oleg Skirta mengatakan dia bertempur sebagai bagian dari unit Batalyon Azov Ukraina yang saat ini berada di garis depan pertempuran.
Sementara itu, prestasi Maksym Kagal yang berasal dari kota Kremenchug, Poltava, Ukraina ini cukup mentereng, dia memenangkan Kejuaraan Dunia Kickboxing ISKA pada 2014.
“Sayangnya, perang membuatnya pergi lebih cepat. Pada Jumat (25/3/22) saat mempertahankan kota Mariupol sebagai bagian dari Unit Pasukan Khusus Terpisah Azov, Maksym Kagal meninggal," kata Skirta dalam sebuah pernyataan di media.
Sang pelatih menggambarkan Kagal sebagai sosok pemenang sejati, juara kickboxing Dunia pertama dari kota Kremenchug, juara dunia pertama di antara atlet di tim Ukraina dan dia memiliki kepribadian jujur dan sopan.
Karena keadaan itu, pelatih Oleg Skirta hingga menulis pesan emosional, berupa ucapan selamat tinggal kepada muridnya dan berjanji akan membayar apa yang dilakukan oleh Vladimir Putin.
"Tidur nyenyak, Saudaraku, istirahatlah dengan tenang, kami akan membalaskan dan mengembalikan yang kau dapat ke mereka (Rusia)," pungkasnya.
Seperti ratusan warga sipil lainnya, Kagal memutuskan untuk mengangkat senjata dan membela Ukraina dari invasi pasukan Rusia ketika dia terbunuh di Mariupol.
1. Ramai-Ramai Atlet Ukraina Turun ke Medan Perang
Maksym Kagal hanya satudari sejumlah atlet olahraga Ukraina yang turun. Berperang melawan invasi oleh Rusia setelah Vladimir Putin mengizinkan adanya operasi militer ke Ukraina.
Sebelumnya sejumlah atlet dan legenda olahraga Ukraina ramai-ramai bergabung dalam perjuangan untuk menyelamatkan negaranya dari invasi Rusia.
Mulai dari juara tinju kelas berat hingga mantan pelatih sepak bola berlomba-lomba pulang ke Ukraina untuk bergabung dalam pasukan sukarelawan yang terdiri dari masyarakat biasa.
Sebut saja, Oleksandr Usyk juara Dunia tinju di dua kelas berbeda, Ia memutuskan bergabung dengan pasukan ‘bela negara’ yang berhasil menyedot banyak animo warga Ukraina.
Dia selama ini juga sangat vokal berkomentar soal konflik yang terjadi antara negaranya dan Rusia, Usyk selalu berterimakasih kepada semua warga Ukraina atas keberaniannya.
“Teman-teman terima kasih, sekali lagi saya ingin berterima kasih kepada semua orang Ukraina yang berani keluar dan membela negaranya. Terima kasih banyak,” ucap Oleksandr.
Kemudian bergeser ke atlet tenis andalan Ukraina yang juga memutuskan turun ke medan perang, mengangkat senjata bertempur melawan tentara Rusia.
Sergiy Stakhovsky, petenis berusia 36 tahun ini pernah mencapai peringkat 31 Dunia. Dia memang atlet yang baik namun dalam urusan berperang, dia mengaku tak terlalu paham.
“Saya tidak akan pernah membayangkan dalam hidup saya bahwa akan melakukan hal seperti ini, bahwa saya akan berada di kota asal saya, berpatroli dengan rompi buatan sendiri, dengan senjata di tangan saya,” jelas Stakhovsky melansir dari Independent.
Berikutnya ada nama, Yuriy Vernydub, pelatih tim asal Moldova FC Sheriff Tiraspol yang memilih meninggalkan pekerjaan sebagai seorang manajer dan memilih kembali ke Ukraina.
2. Roman Abramovich Keracunan Saat Jadi Negosiator Damai Rusia-Ukraina
Kabar kurang sedap tengah dialami bos Chelsea, Roman Abramovich. Sosok taipan Rusia tersebut dilaporkan keracunan usai menghadiri perundingan damai dengan Ukraina.
Diketahui beberapa waktu lalu, Roman Abramovich sendiri dikabarkan bertindak sebagai negosiator perdamaian Rusia dan Ukraina.
Dalam pertemuan yang dilangsungkan di Ukraina, Kiev tersebut Abramovich ditemani oleh beberapa negosiator lain bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Nahasnya, usai pertemuan Abramovich dilaporkan mengalami keracunan bahan kimia. Wall Street Journal menyebutkan bahwa kulit wajahnya mengelupas.
Selain itu, Roman Abramovich juga mengalami gejala lain, yakni mata merah serta keluar air mata yang sangat menyakitkan.