Bukan Sutjiati Narendra, Indonesia Ternyata Kirim Atlet Senam Ini ke SEA Games 2021
INDOSPORT.COM – Tidak mengikutsertakan atlet kelahiran Amerika Serikat Sutjiati Narendra, Indonesia ternyata memiliki wakilnya di cabang olahraga senam ritmik pada SEA Games di Hanoi, Vietnam. Siapakah dia?
Sutjiati Narendra baru-baru ini menulis surat terbuka di Instagram. Isinya, dia mengaku kesal karena tidak dipilih oleh Kemenpora berangkat ke SEA Games 2021 Hanoi untuk mewakili Indonesia.
Keputusan Kemenpora ini membuat Sutjiati kecewa. Pasalnya, dirinya sudah berkorban menanggalkan kewarganegaraan Amerika demi totalitas mewakili Indonesia di turnamen internasional.
Peraih dua medali emas PON Papua 2020 itu pun terpaksa mengubur impiannya tampil di SEA Games. Sementara, tahun-tahun emasnya sebagai pesenam sudah hampir habis.
Masalah ini sempat menjadi sorotan publik di tanah air. Sampai-sampai presenter kondang Deddy Corbuzier bersedia menawarkan bantuan dana agar Sutjiati tetap bisa ikut ke SEA Games 2021.
Melansir dari Antara, prestasi Sutjiati ternyata belum masuk kriteria sebagai atlet yang layak untuk diberangkatkan ke SEA Games 2021. Menurut tim review PPON kemenpora, ada pesenam lain yang prestasinya lebih baik dari Sutjiati, yakni Rifda Irfanaluthfi.
Rifda Irfanaluthfi diketahui sudah teruji prestasinya untuk level SEA Games, termasuk mempersembahkan satu emas dan tiga perak pada edisi 2019 di Manila.
Sementara, Sutjiati tidak diberangkatkan ke SEA Games Manila karena kalah saing dengan pesenam lain Dia juga baru menunjukkan prestasi di ajang PON Papua.
1. Perbandingan Prestasi Sutjiati dan Rifda di Cabor Senam
Sutjiati memang pernah tampil di Rhytmic Gymnastics Junior World Championship 2019 di Moskow Rusia, namun tidak bisa lolos dari kualifikasi dan gagal ke babak final.
Dalam ajang tersebut Sutjiati hanya berada di ranking 47 dengan skor 12.550. Kalah bersaing dengan atlet Filipina yang menempati ranking 39 dan Singapura yang finis di posisi ke-46.
Sutjiati juga tak mampu bersaing saat menggunakan alat tali. Dia berada di urutan ke-45 dengan skor 11.350, berada di bawah Thailand di rangking 37, bahkan tertinggal jauh dengan wakil Malaysia yang menempati ranking 18 dengan skor 14.200.
Sutjiati memang tampil moncer di PON Papua, dengan mendapatkan dua medali emas dan satu perak. Namun, raihannya masih kalah dengan Rifda yang berhasil memborong empat emas.
Pada SEA Games 2019, Rifda juga berhasil meraih satu emas pada nomor kuda-kuda lompat dan tiga perak untuk senam semua alat (all around), balok keseimbangan dan senam lantai.
Pada Asian Games 2018, Rifda juga berhasil membawa pulang satu perak untuk nomor senam lantai.
Tahun sebelumnya, pada SEA Games 2017, Rifda meraih satu medali emas untuk balok keseimbangan, satu medali perak nomor kuda-kuda lompat dan tiga perunggu untuk tim, palang bertingkat dan senam lantai. Dia juga meraih dua perunggu untuk tim dan kuda-kuda lompat pada Islamic Solidarity Games 2017.
2. Kemenpora Balas Curhatan Sutjiati
Sebelumnya, tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora melalui pernyataan resmi mengaku tidak sembarangan memilih atlet. Prestasi yang diraih di PON juga bukan patokan untuk atlet bisa berlaga di SEA Games Vietnam.
“Kalau catatannya terlalu jauh, walaupun juara PON, bagaimana mau bersaing. Karena itu, hasil PON itu bukan menjadi parameter dan belum tentu hebat di PON kemudian bisa bersaing di level Asia Tenggara,” ujar Asmawi.
Lagipula, tidak dipilihnya Sutjiati ke SEA Games menurut Asmawi karena mengacu pada keputusan PP Persani. Induk senam di Indonesia itu pun tak mengajukan nama Sutjiati untuk direview.
“Persani tidak mengajukan nama tersebut, bahkan jika kita melihat pencapaian terakhirnya di ajang internasional hasilnya jauh sekali rangkingnya, apalagi jika merujuk hasil di Rusia lalu, hanya mampu berada di posisi ke-47, sehingga belum bisa bersaing dengan atlet Asia Tenggara lainnya,” tandas Asmawi.
Baca Selengkapnya: Tanggapi Polemik Sutjiati Narendra, Kemenpora: Juara PON Tidak Otomatis Tampil di SEA Games