Rekap Medali Amburadul, KONI Kabupaten Tangerang Pertanyakan Sikap Fair Play Panpel Porprov Banten
INDOSPORT.COM - Kontingen atlet Kabupaten Tangerang, Banten bersama KONI Kabupaten Tangerang menyatakan kekecewaannya terhadap gelaran Porprov Banten ke VI di Kota Tangerang. Pasalnya sistem rekapitulasi medali dinilai tak akurat.
Ada perbedaan catatan perolehan medali antara tim KONI dengan panitia yang direkap di website resmi Porprov Banten 2022. Berdasarkan hasil laporan tim KONI di lapangan atau venue, medali Kontingen Kabupaten Tangerang selisih 50 medali emas dengan catatan panitia.
Ketua Kontingen Kabupaten Tangerang Taufik Emil menjelaskan, pada hari pertama pelaksanaan Porprov Banten ke VI, pihaknya sangat mudah mengakses daftar perolehan medali hingga data atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu.
Namun, melewati hari ketiga pihaknya mulai kesulitan mengakses data tersebut hingga memasuki hari ke delapan.
"Bahkan selisih perolehan medali yang kami raih dengan data yang tertera di situs sempat mencapai angka 50 medali emas setelah sebelumnya fluktuatif diangka 20 sampai 30 medali emas," kata Taufik Emil, Minggu (27/11/22).
Situasi tersebut dikatakan belum berubah hingga Minggu (27/11/22). Hal itu dinilai menciderai dasar olahraga yakni fair play dan sportifitas.
Karena catatan minus dari Panpel Porprov Banten IV, mental para altet yang mewakili Kabupaten Tangerang jadi terganggu.
"Kendala paling besar ada sistem rekap medali yang kita lihat dan evaluasi terlihat kurang fair play dan tak ada sportivitas. Sangat kurangnya informasi soal update medali," tutur Taufik Emil.
"Ini pengaruhi sisi psikologis atlet, baik yang dapat emas, perak dan perunggu. Selisihnya bahkan sampai 50 medali, awalnya 20 tapi makin hari berbeda jauh," imbuhnya.
Taufik menuturkan, KONI Kabupaten Tangerang pun sudah melakukan komunikasi intens terkait hal tersebut, namun tidak ada data yang bisa menjawab perbedaan selisih.
1. Panitia Porprov Banten Tidak Siap
Hanya saja, panitia melalui bidang pertandingan memberi jawaban selisih terjadi karena keterlambatan technical delegate cabang olahraga dalam menginformasikan kepada panitia.
"Kami konfirmasi ke panpel agar selalu update, sampai sejauh ini Panpel bilang keterbatasan data dari masing-masing venue tak cepat ke panitia. Catatan kami ada 152 emas dan totalnya 419 medali, tapi kalau website resmi masih di bawah angka itu," ujar Taufik Emil.
"Panitia kasih data tapi beda dengan data kami di lapangan, dimana kami ada tim yang dampingi tiap cabor untuk rekap. Jadi kami bertanya kenapa ada perbedaan? kami tak salahkan panitia tapi hanya tanyakan itu," sambungnya.
Dari indikasi tersebut, KONI Kabupaten Tangerang menyimpulkan jika panitia tidak siap mengolah data perolehan medali terupdate membuat banyak masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang, yang tidak terinformasi dengan benar dengan data yang tersaji.
Lalu, KONI Kabupaten Tangerang mempermasalahkan ketertinggalan transparansi panitia dalam perolehan medali Porprov ke-VI dalam akurasi data di website dengan hasil pertandingan secara tertulis yang dihimpun tim pemantau Kabupaten Tangerang tidak akurat.
"Kondisi ini membuat spirit dan psikologi atlet Kabupaten dan Kota lain di Banten terganggu dalam mewujudkan target raihan medali emas," tuntas Taufik Emil.